Jisung lagi-lagi sarapan roti bakar di Kafe Chenle. tapi kali ini bukan Chenlenya yang menyajikan, melainkan Rose. semua yang ada di Kafe tidak membuka suara setiap Jisung bertanya dimana keberadaan calon istrinya itu. jadi dengan tenang Jisung kembali sarapan.
"gue tanya sekali lagi, dimana Chenle?" tanya Jisung, sudah cukup rasanya dia bersabar sejak dari tadi didiamkan.
"gak ada, Bang." jawab Dongpyo.
"ini roti bakar siapa yang buat?"
"Ya Kak Lele. kan Abang sendiri yang gamau buatan yang laen."
"jadi dimana Chenle sekarang?"
"pergi tadi, bareng temennya." sahut Jinny, kesal mendengar pertanyaan Jisung berulang-ulang.
"hah?! temennya??"
"iya, Bang. katanya ada reuni di resort SanGria." jelas Dongpyo. Jisung tak membalas lagi, hanya diam lalu pergi meninggalkan sarapannya yang bahkan belum habis setengah.
...
Chenle baru aja tiba dirumah tepat pukul 8 malam. Daehwi dan Mama Papa sedang menonton TV di ruang tengah.
"Chenle pulang!"
"Kakak pergi reuni gak kasih tau Bang Ji?" Daehwi langsung melemparnya pertanyaan.
"eh? udah kok."
"Bang Ji sarapan di Kafe tadi pagi, nanyain Kakak kata Dongpyo."
"terus?"
"terus ya nabrak." balas Daehwi, Chenle memutar malas masuk ke kamarnya untuk membersihkan diri, nanti dia akan menghubungi Jisung sendiri.
sedari tadi Chenle terus menghubungi Jisung, belum ada satu panggilan pun yang diangkat membuat Chenle bingung juga penasaran apa yang terjadi hingga tak sempat mendengar nada dering telepon darinya.
untuk yang terakhir kalinya Chenle mencoba lagi, dan masih saja tidak ada jawaban. Chenle melemparkan hpnya ke atas tempat tidur lalu merehatkan tubuhnya diatas, menghembuskan nafas lelah dan melihat langit-langit kamar sambil menerka apa yang terjadi pada Jisungnya."lagi sibuk kali ya sama anak-anak genk motornya?" tanya Chenle pada dirinya sendiri.
"panggilan gue di mute kali, ya? jahat banget kalo emang di mute."
"Kak!!! Bang Ji dateng tuh!" teriakan Daehwi terdengar, membangunkan Chenle yang siap terlelap. bangun dan menghampiri Jisung.
"Ji? gue telepon berkali-kali kok gak diangkat?" tanya Chenle, meletakkan secangkir kopi di meja dan duduk disamping kiri Jisung. mereka duduk di kursi teras.
"lagi bawa motor jalan kesini."
Chenle terkejut, nada Jisung terlalu dingin tidak seperti biasanya. ketua genk motor itu kini tampak terlalu datar dari wajah dan nada bicara.
"Ji?" panggil Chenle, ada ketakutan dan juga kecewa disana. terbiasa dengan Jisung yang lembut dan sedikit absurd membuat Chenle merasa asing dengan Jisung disampingnya ini.
tak direspon. Jisung malah tetap memandangi si jojo alias motornya.
"Ji?" panggilnya, lagi. Jisung menoleh tetap tanpa suara.
"gue kalo salah minta maap deh, ya?"lanjut Chenle."salah apaan lo? coba kasih tau gue."
"oke, gue pergi reunian dan lo gatau."
"kenapa gue gatau?"
"abis kuota, Ji. Maap." sesal Chenle. Jisung diam kembali, matanya menatap datar wajah bersih Chenle yang tampak lembab menambah kesan imut. melihat wajah Chenle membuat Jisung kembali ke tatapan lembut seperti biasanya. benar jika racun ada penawarnya, Jisung percaya hal itu.
"tadi katanya bareng temen, siapa?"
"apaan temen? gue dianterin Kokoh."
"bangsat, gue di tipuin." umpat Jisung ditujukan untuk semua pelayan Kafe Chenle.
"roti bakarnya tetap gue kok yang buat. Rose cuma gue minta angetin lagi aja kalo lo dateng."
"gak gue abisin."
"kenapa?!"
"ya gue pikir mereka yang masak. ogah gue mah." Jisung dengan segala ketidakjelasannya. apa bedanya Chenle yang buat dengan yang lain, yang dibuat kan sama-sama roti bakar. tapi Chenle dengan kesabarannya menggelengkan kepala aja.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Romance Of Chenji
FanfictionBaca aja. Yang homophobic ya gausah:) ......... Start: 25 March 2021 End. : ⏩