seluruh keluarga inti Jisung berkumpul dirumah Chenle. membawa berbagai macam buah tangan khas orang hantaran. tapi yang paling banyak roti dan uang, Chenle kan suka banget sama rotinya toko Jisung. mata duitan juga ternyata Chenle setelah pertengkaran membahas perhitungan yang harus dibayar Jisung setiap minta masakin ke Chenle.
"saya terserah sama Chenle aja. kalo dia nerima, saya terima lamarannya." Papa membalas maksud kedatangan Jisung membawa orang tuanya.
"iya, karena Chenle yang akan menjalani." tambah Mama.
"jadi, lo mau nerima lamaran gue gak?" tanya Jisung pada Chenle yang sekarang duduk disebelah Papanya.
"iya, gue terima. makasih ya, Ji. 5tahun barengan dan berusaha ngejanjiin hal manis yang sekarang jadi bukti."
"iya, kembali kasih." balas Jisung, tersenyum tulus sekali hingga tak berpaling Chenle saat menatap wajahnya. begitu pula dengan Jisung yang mengagumi wajah manis kekasih hatinya.
"makasih Pak, Buk udah terima lamaran anak saya." ucap Bunda Jisung.
"saya juga makasih udah milih anak saya jadi pelengkap kebahagiaan anakmu." balas Mama Chenle.
...
berdua dibawah sinar bulan. mereka diatas atap gedung toko roti milik Jisung yang punya tingkat 3. Chenle duduk sambil makan kacang rebus dan martabak manis yang tadi sempat dibeli sebelum kesini. sedangkan Jisung rebahan disebelahnya, tampak tenang memandang langit malam yang penuh bintang dan satu bulan.
"bintang cantik, ya? siapa sih orang tuanya?" Jisung buka suara setelah hening yang panjang. tapi dengan melontarkan pertanyaan tidak perlu jawaban.
"coba sana lo tanya sendiri. bilang, 'bintang, lo anak siapa sih? cantik banget'." sahut Chenle, masih fokus pada makanannya.
"gak ah, dia cantik. tapi gabisa bicara, gabisa diajak berantem, gabisa juga dimintai masak kalo gue laper."
"bintang kan bukan manusia, Ji. tapi banyak manusia yang suka bintang. gapeduli berapa banyak, mereka tetap cuma punya satu nama." Chenle ikut mendongak menatap langit.
"nah, gue lebih suka mencintai seseorang yang cuma gue yang menjadikan dia pusat perhatian. orang lain gaperlu tau seberapa baik dia berusaha hari ini, seberapa cantik dan manis wajahnya, dan seberapa enak masakannya. cukup gue aja yang tau, yang laen sekedar kenal." jelas Jisung, kali ini tatapannya lembut memandang wajah Chenle dari bawah. sangat luar biasa dengan cahaya lampu gedung-gedung yang lebih tinggi dari atap mereka. sebab cahaya bulan kalah terang sama lampu, buktinya kalo mati listrik ya gelap juga gak keliatan apa-apa.
"gue juga gitu, kok. makasih udah nemuin gue." balas Chenle, menatap balik Jisung. dia percaya dalam hidup, ditemukan atau menemukan. dan dia ditakdirkan untuk ditemukan dengan Jisung yang menemukannya. meski keliatan banget ugal-ugalannya, Jisung ternyata hanya ingin terlihat kuat agar orang-orang tidak ragu berlindung padanya.
Jisung senang saat orang-orang yang dia sayangi mengandalkannya untuk ikut serta menyelesaikan masalah, seperti Jinseo yang ngadu abis bertengkar dengan kelompok sepak bola komplek sebelah, Daehwi yang minta traktir tiket di Bosscha, dan Chenle yang selalu menjadikan dirinya rumah untuk menumpahkan keluh-kesah. tak jarang Chenle mengeluh tentang hari-harinya yang berat, contohnya ya Daehwi yang berbuat rusuh didapur Kafenya."Daehwi masih dicita-cita yang sama?" tanya Jisung, mengingat adik pacarnya itu ingin kerja di NASA.
"masih, selalu ngadu tentang tata surya dia mah." jawab Chenle.
"Daehwi pinter, kayak lo. gue gaperlu takut tentang anak-anak kalo punya Ibu cerdas kayak lo." mulai lagi si Jisung gombalnya.
"bacot, Bunda pinter juga tuh jadi Dokter Pediatri. tapi lo nakal. untung aja si Jinseo nurut, gak kayak lo!" sindir Chenle.
"gue punya pilihan, honey. gue sendiri yang mutusin untuk punya usaha pencucian motor dan sekarang maju, terus gue coba usaha dibidang kuliner juga maju. gue memilih dan bertanggung jawab, kalo nakal ya namanya juga bentuk dari kebebasan." balas Jisung.
"hilih, iya deh." Chenle mengalah saja. biar malam ini mereka menikmati indahnya malam berdua, hanya berdua di atap.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Romance Of Chenji
FanfictionBaca aja. Yang homophobic ya gausah:) ......... Start: 25 March 2021 End. : ⏩