23

654 78 4
                                    

Daehwi tak sekalipun melepas pelukannnya ditubuh sang Kakak. dia masih terkejut atas kejadian tadi sore, sedangkan Chenle masih berusaha menenangkan adiknya dengan tepukan pelan dipunggung juga elusan sayang di kepala. mereka duduk di sofa dengan Jisung dan Jinyoung yang tidur diatas brankar rumah sakit. sengaja Chenle minta dijadikan satu ruangan aja biar gak ribet.

"udah, ya. Jinyoungnya baek-baek aja kok." 

Daehwi menggeleng keras dalam dekapan Kakak. gemes gak tuh???! gemes lah, masa nggak!!!

tak lama, datang anak genk motor Jisung. ada Hyunjin, Sungchan, dan yang pasti Jihoon yang sudah khawatir pada keadaan adiknya, dan anak motor lainnya. ruang rawat itu sudah penuh dengan manusia.

"Jinyoung gapapa kan, Hwi?!" tanya Jihoon, tampak sekali khawatir pada adiknya itu. meski adiknya nakal, Jihoon tuh ya gak sayang-sayang banget lah sama si Jinyoung. wkwk

"kata dokter, patah tulang dia." bukan Daehwi, tapi Chenle yang menjawab. Daehwi masih mewek aja di pelukan Kakaknya.

"Bang Ji gimana, Kak?" kali ini Sungchan yang bertanya.

"dia mah baik-baik aja, cuma lecet dikit mukanya." Chenle jawab santai, gak ada nada khawatir sama sekali. bukannya gak cinta, cuma ya emang gak perlu lebay aja sih.

semua orang yang mendengar menghembuskan nafas lega. mereka tidak menyangka ketua genk motor mereka bisa diserang tiba-tiba. setelah ini mereka akan mulai balas dendam.

...

Jisung menatap Daehwi jengah. dari tadi nangis mulu. padahal jinyoungnya gapapa, paling ya gak bisa jalan selama beberapa bulan ke depan.

"pulang aja lah si bocil, Le." suruh Jisung.

Chenle yang sedang membereskan bekas tempat makan malam Jisung langsung menoleh, memberi tatapan tajam.
"maksud lo apaan?! adek gue baek, ya. itu tandanya dia khawatir."

"iya sih, tapi lebay." balas Jisung.

"apa lo bilang?!"

"gak ada, gak bilang apa-apa kok gue." elak Jisung, takut Chenle marah berakhir dia diurusin sama Bundanya.
Chenle melengos aja, pergi ke kamar mandi.

Jisung menatap Daehwi lagi yang masih nangis sambil nyuapin Jinyoung yang dari tadi gak kelar-kelar makan malemnya. Jinyoung cuma senyum aja liatin Daehwi.

"udah lah, cil. lebay amat jadi orang." sindir Jisung.

"Hwi takut, tiba-tiba Bang Ji sama Jinyoung dateng ke rumah udah banyak darah dimana-mana." Daehwi masih nangis, matanya udah bengkak dengan hidung yang pasti penuh ingus.

"makasih ya udah khawatir." Jinyoung nih lembut banget ngomongnya, persis kayak buaya cari mangsa. bedanya Jinyoung ini emang tulus dari hati.

Daehwi ngangguk lucu, kembali menyuapi Jinyoung.

"hadeuh, alay pisan anak-anak sekarang." Jisung megang jidat, capek. gak sadar diri dia kadang juga alay sampe bikin Chenle jijiq.

Chenle keluar dari kamar mandi, bersiap untuk pulang mengantar Daehwi dan balik lagi ke rumah sakit.

"buruan, cil. keburu malem." paksa Jisung.

"sabar! ini emang udah malem lagian!" kesel juga Daehwi dari tadi dikomentari mulu sama Jisung.

"gue nganter Daehwi dulu. bye!" pamit Chenle, melangkah keluar diikuti Daehwi.

...

Jinyoung belum tidur, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Chenle yang sedari tadi menemani Jinyoung menonton TV akhirnya memaksa untuk tidur. sedangkan Jisung udah molor duluan setelah Chenle keluar nganter Daehwi pulang bentar.

"tidur lo, bangsat! jangan ngerepotin mulu!" bentak Chenle.

"gue gabisa tidur, Kak. obatnya apa gak ngandung obat tidur, ya?" gumam Jinyoung.

"iya, obatnya gak ngandung obat tidur. semalem obatnya baru aja melahirkan." balas Chenle, random. bodoh banget sih temen-temennya Jisung.

"lucu ah si Kakak." Jinyoung tertawa pelan. Chenle menatap datar.

"bentar, ya. Kakak minta obat tidur dulu sama susternya." Chenle melangkah keluar menuju pos jaga para suster. bagaimana pun, Jinyoung harus istirahat.

Chenle balik membawa obat yang dimintanya, dikasih ke Jinyoung dengan segelas air minum.

"makasih, Kak. maaf ngerepotin."

"hm."

tak lama, Jinyoung tertidur pulas. tau gitu dari tadi Chenle minta obat tidur ke susternya.

The Romance Of ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang