suasana ruang tengah diisi tangisan Daehwi. sejak dibentak Jisung tadi tangisnya belum berhenti. terkejut juga sebenarnya melihat Jisung marah. kan biasanya diem aja, becanda ria, bantuin tugas, beliin jajan, pokoknya kompak deh sama Daehwi.
tapi sekarang malah marah-marah, ngebentak dengan ucapan yang cukup menyakitkan. jelas aja Daehwi terkejut."Wi minta maap, Kak."
"iya, Kakak juga."
sadar diri si Daehwi sekarang kalo dia yang salah. emang sih dia udah nitip sama Kakaknya untuk beli martabak langganan si Papa, tapi yang dibawa Kakaknya malah berbagai macam oleh-oleh khas Lembang martabaknya gak nampak dalam tumpukan makanan dan gantungan kunci. sungguh kecewa rasanya menanti seharian tapi gak dapet apa-apa.
"gue balik deh." pamit Jisung.
"hati-hati dijalan. rehat ya, Ji. jangan mampir kemana-mana."
"hm."
"Wi minta maap ya, Bang."
Jisung yang sudah jalan menuju pintu jadi berbalik menghentikan langkahnya dan menaikkan sebelah alis sebelum bertanya,
"ngapain lo minta maap ke gue? yang lo bentak pacar gue tadi.""udah, Ji. heboh banget deh. kayak gapernah salah aja." sahut Chenle.
"yaudah, gue pulang!" Jisung berlalu keluar rumah lalu pergi dengan suara motornya yang menjauh dari rumah Chenle.
"Kak." panggil Daehwi dengan wajah memelas menatap Chenle.
"ada apa?"
"laper." adunya dengan tangan memeluk perutnya sendiri. Chenle senyum, lalu bangkit dari duduknya menuju dapur untuk memasakkan adiknya.
"buatin omelette ya, Kak?" pesan Daehwi.
"boleh, dik. silahkan duduk dan tunggu pesanannya, ya?" balas Chenle. sekarang mereka malah berakting antara pembeli dan pelayan Kafe. tapi Chenle memang punya Kafe sendiri, udah punya cabang juga dua. Chenle sendiri kerja di Kafe pusatnya. rasa masakannya gak diragukan lagi, dijamin endulll!
"oke, Kak!" Daehwi duduk di meja pantry, memperhatikan tangan Chenle yang dengan cekatan memotong sayur brokoli. eh, kok ada brokoli?! dia kan gasuka sayur!
"maaf, Kak. tapi saya pesannya omelette, bukan tumis brokoli."
"ini bonus dari omelettenya, dik. harap dihabiskan, ya?"
Daehwi udah lesu aja duduknya. gak dimakan kasian Kakaknya yang udah mau masakin malem-malem gini, mana baru aja pulang touring lagi. tapi dia gak suka sayur!!! sepele tapi serba salah Daehwi tuh.
"ini pesanannya, dik. omelette daging dan tumis brokoli. selamat menikmati!!!" Chenle menyajikan masakannya dimeja makan ala-ala gaya restoran. Daehwi dengan semangat ngambil nasi dan satu omelette, dan dengan berat hati secentong tumis brokoli.
"malem ini tidur sama Kakak, ya?"
"gak, punya kamar sendiri juga." tolak Chenle.
"gamau tau, tidur sama Kakak! udah,ah. mau makan dulu."
"yeuuu! iya deh. eh, Mama sama Papa kapan baliknya?"
"katanya Senin. besok kan masih weekend." Daehwi lanjut makan. beneran laper dia tuh. mana masakannya enak lagi.
...
pagi yang sibuk. Chenle lari kesana kemari. mengerjakan semua yang bisa dikerjakan sebelum berangkat ke Kafe. sedangkan Daehwi masih nyenyak dalam tidurnya tanpa terganggu suara berisik dari kegiatan Kakaknya.
Chenle sendiri gak ada niatan bangunin si Daehwi. kurang baik apa lagi Chenle sebagai Kakak. tapi masih aja sering disalahin.
"ngapain sih, Kak? berisik banget."
"gue pergi, bye! jangan lupa sarapan, ya." Chenle bergegas keluar rumah, setelah menepuk kepala Daehwi lembut lalu keluar dan pergi dengan motor matic-nya menuju Kafe miliknya.
"gue kan pengen ikut, ntar nyusul ah. sekarang sarapan dulu!" Daehwi bicara sendiri, lalu duduk dan mulai sarapan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Romance Of Chenji
FanfictionBaca aja. Yang homophobic ya gausah:) ......... Start: 25 March 2021 End. : ⏩