03

1.3K 160 3
                                    

Daehwi kembali memeluk lengan Kakaknya. Menyembunyikan wajahnya lagi disana. Chenle acuh saja, yang dia tau Daehwi sedang dalam kesedihan atas Jinyoung nya.

"berisik, Jin." ucap Chenle.

"eh, sorry kapten."

"sekali lagi lo panggil kayak gitu, gue tebas pala lo ya, Jin!" amuk Chenle. dia benci panggilan super Gila dari Hyunjin itu. ralat, bukan hanya Hyunjin yang memanggilnya kapten, tapi seluruh anak genk motor yang diketuai Jisung memanggilnya 'kapten'. Hanya Sungchan yang normal memanggilnya dengan sebutan Kakak.

"eh, ada kapten." kali ini Jinyoung lah pelakunya. dia baru saja masuk setelah mengobrol sebentar dengan Sungchan diluar.

"panggil gue Kakak, bangsat!" amuk Chenle.

"gabisa. terserah kita mau manggilnya apa dong." tolak Hyunjin.

"serah!" kesal Chenle yang ditertawai oleh Hyunjin.

"lo ikut gue bentar, Young." suara beraura dingin yang keluar dari mulut Jisung menghentikan tawa Hyunjin.

"eh? iya, Bang. kamu duduk aja disini dulu sama kapten, ya? aku ikut Bang Ji sebentar." suruh Jinyoung yang diangguki oleh si laki-laki imut itu.

"bangsat!" masih aja emosi Lele tuh.

Jinyoung mengikuti Jisung yang sudah pergi ke ruang tengah duluan. Hyunjin kembali keluar, bergabung dengan Sungchan dan yang lain.

"dia kenapa, Kak? tidur, ya?" tanya lelaki yang dibawa Jinyoung. menanyakan Daehwi yang masih diposisi seperti tadi.

"iya. lo namanya siapa?"

"Felix, Kak. Kakak namanya siapa?"

"Chenle. ini adek gue Daehwi."

"okey." keadaan hening. Daehwi diam-diam berbisik dengan Chenle.

"Kak, Wi mau pulang......"

"pulang sana sendiri."

"yaudah. Wi pulang duluan." Sambil bangkit dari duduknya, Daehwi melangkah keluar. tapi tidak untuk pulang, mana punya dirinya uang untuk bayar angkutan kota. dia hanya tak sudi berada dalam satu ruangan dengan si Felix. diluar dia bisa ikutan ketawa dengar lawakan basi dari Bang Hyunjin dan yang lain.

...

"honey, si bocil kemana?" tanya Jisung yang baru selesai dengan Jinyoung.

"diluar sama yang lain."

"yaudah yok kita pulang."

"hm, Kakak duluan ya, Lix." pamit Chenle yang diangguki Felix. lalu menggandeng lengan Jisung keluar dari basecamp. suara tawa Daehwi lumayan kuat juga hingga terdengar ke dalam.

"bocil! yok pulang." ajak Chenle. Daehwi jalan mendekati Kakaknya, niat hati ingin memeluk lengan Chenle seperti tadi tapi malah dihalangi oleh Jisung kali ini.

"gak ada manja-manjaan lagi." tegas Jisung. semua tertawa, tak kecuali Chenle sendiri.

"dasar posesif! Kak Lele kan Kakaknya Wi, terserah Wi dong kalo mau peluk-peluk!"

"tapi Chenle pacar gue. mau apa lo, bocil?" tantang Jisung.

"udah, Bang. kasian si Daehwi." pembelaan dari Jinyoung membuat Daehwi sempat luluh sebelum dia melihat kembali wajah imut Felix disebelah Jinyoung.

"suka, Young?" ejek Jisung dengan wajah songongnya.

"eh?! iyalah!" tak disangka, jawaban jujur Jinyoung buat Daehwi hampir pingsan ditempat.

"anterin pulang dong! ganggu gue sama Kakaknya mulu nih si bocil." tantang Jisung, tapi malah dapat geplakan manja dari Chenle yang masih memeluk lengannya.

"boleh kalo anaknya mau, Bang."

"mau, Wi? diajakin Jinyoung tuh!"

"gak ah, dia mau dikemanain?!" tolak Daehwi, menunjuk Felix dengan dagunya.

"kan naik mobil! gausah malu-malu gitu ah, biasa juga malu-maluin." ejek Chenle.

"ihhh, Kakak!!!"

"udah sana! gue mau cium Kakak lo ntar di mobil." usir Jisung.

"ish, iyaaaaa!" Daehwi mendengus sambil jalan mendekati Jinyoung dan Felix yang sudah berdiri di samping mobilnya. mana sudi dia melihat orang ciuman.

"gue duduknya di depan!" bentak Daehwi.

"iya, didepan. disamping gue kok." goda Jinyoung.

"azekkkkk!" sorak semuanya, membuat pipi Daehwi merah seketika.

...

"maaf ya, Ji" ucap Chenle yang sekarang duduk di samping Jisung. seneng Jisung tuh, bisa genggam tangan kecil Chenle sambil nyetir.

"buat?" tanya Jisung, tanpa menoleh.

"si Daehwi ngerepotin."

"gapapa. tapi cium gue dulu dong sekarang." kali ini Jisung memandang Chenle sepenuhnya dengan wajah menggoda. sedang berhenti karena lampu merah.

"ogah!"

"yaudah, gue yang cium."

"ogah jugak!"

"mau yang lebih? jangan dulu ah, gue belom siap."

"Jisung bangsat!!!"

"hahahaha!"

The Romance Of ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang