06

1.1K 130 0
                                        

touring kembali dilanjutkan.

"makasih ya, Le!"

"buat?!"

"bantuin ngurus anak-anak!"

"gak gratis kok!"

"loh?! emang lo mau minta apaan?!"

"tau aja gue mau minta sesuatu! ntar gue kasih tau!" teriak Chenle.

...

"hah!" helaan nafas lega keluar dari mulut Chenle. setelah hampir tiga jam duduk manis diboncengan Jisung.

"akhirnya sampe juga, ya?" kata Jihoon yang ikut berdiri disebelahnya. sama-sama menghirup udara segar khas Lembang.

"he'em! capek gak, Hoon?"

"capek sih, tapi yang nyetir lebih capek. jadi ya mau ngeluh juga mikir lah ke si Jinyoung yang udah nyetir."

"eh, iya juga ya. Jisung capek banget pasti."

"gak, siapa yang bilang gue capek?" sahut Jisung, bergabung dengan Chenle dan Jihoon. dari tadi dicariin ternyata hilang diantara banyak orang.

"kan emang capek, Ji. gak dibilang juga tau kok capek."

"kalo gue mah nggak, Le. malah semangat aja tuh selama touring. selama ada tangan lo yang meluk gue."

"bangsat! ngardus mulu lo!" kesal Jihoon, dia kan sedang tidak dengan Guanlin. adiknya juga ogah manjain dia, geli juga sih dimanjain Jinyoung yang kakunya minta ampun.

"yok, Le. tinggalin aja si jomblo sendiri." Jisung menarik tangan Chenle, mengajak menjauh dari Jihoon.

"gue gak jomblo, Ya. Guan lagi sibuk ke luar kota! mulut lo minta gue setrika emang!" amuk Jihoon.

"tuhkan, galak si jomblo." ucap Jisung, berlalu membawa Chenle menjauh. karena tau sebentar lagi Jihoon akan meledak.

"Jisung bangsat emang!!!"

"berisik lo, Hoon!" teriak Ayen- pacar Hyunjin. makin cemberut lah wajah si Jihoon.

"Jinyoung! gue dibelain dong! jadi adek durhaka banget lo!"

"ogah!"

"Hahahaha!" tawa anak-anak.

...

"mau ngapain, Ji? gak capek?" tanya Chenle saat tangannya dituntun oleh Jisung tak tau kemana.

"kan gue udah bilang tadi. ada lo mah gue semangat."

"ini mau ngapain?! balik aja, tidur dulu lo."

"ke warung Mang Jaja, tuh disana." tunjuk Jisung ke arah sebuah warung yang cukup ramai dengan pembeli seumuran mereka. Lembang selalu ramai dengan anak-anak motor yang sedang touring.

"lo laper? di tas masih banyak makanan kok, Ji."

"nggak."

"jadi mau ngapain?! nge-warung?"

"he'em."

"gausah, ntaran aja. istirahat dulu!"

"udah sampe, Le. istirahat itu ya enaknya nge-warung sambil ngobrol sama Mang Jaja."

mereka berdua duduk di sana. di bangku panjang sepaket dengan meja sebagai tempat makanan yang di wejangkan.

"makan, Le." Jisung menyodorkan sepiring penuh gorengan yang masih hangat.

"gak, lo aja. gue mau roti."

"gorengannya Bik Ana enak loh. coba aja dulu, ntar nagih lo."

"nggak, gue roti aja." tolak Chenle, berdiri dan jalan menuju keranjang roti. mengambil 3 bungkus roti dan kembali duduk di sebelah Jisung.

"banyak juga rotinya? kalo laper pesen nasi aja."

"nggak, ini yang dua bungkus buat lo."

"hah? lo sebungkus doang gitu?!" ucap Jisung yang diangguki Chenle.

"gue kan masih kenyang tadi sarapan."

"lo sarapan juga cuma secentong, banyakan nasi gue tadi pas sarapan dirumah."

"ya gapapa, gue kan masih kenyang."

"Le, gausah diet-dietan deh. gue gak suka." kali ini suara Jisung agak sedikit pelan namun penuh ketegasan.

"yang diet siapa sih? gue kan bilang masih kenyang."

"gak percaya gue. makan semua rotinya, atau salad dan jus lo gue buang?!"

"loh kok gitu?!"

"gapeduli, makan rotinya!"

"iya ini kan emang mau makan ro-"

"semuanya, bukan sebungkus aja." Jisung menyela ucapan Chenle.

"nggak! sebungkus aja udah kenyang nih pasti."

Jisung masih heran perihal Chenle yang tiba-tiba pengen kurus. biasanya enak-enak aja di ajak makan apa aja. sekarang malah membatasi porsi makannya. kalo nanti Chenle gak ikut makan siang, abis dia sama Jisung kali ini. gapeduli juga bakal nangis atau marah. intinya Jisung mau Chenle yang makan kayak biasanya. capek Jisung nyuruh makan mulu dari kemarin.

The Romance Of ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang