The Romance Of Chenji

19

"turun lo!" titah Jisung, masih nampak jengkel dengan urusan poto itu yang dipercayai Chenle.

Chenle turun dari boncengan dan berdiri di depan pagar rumah seseorang yang sama sekali gak dikenalnya.
"rumah siapa, Ji?"

Jisung tuntun tangan Chenle masuk ke dalam,
"udah diem, lo liat sendiri ntar siapa orang yang bakal lo liat."

"ogah ah, pulang aja udah."

"terus biarin lo mikir gue selingkuh sepanjang malam?! gak!"

klek!
pintu terbuka menampakkan laki-laki manis yang tampak familiar dimata Chenle. dan teringat laki-laki itu memiliki wajah yang sama dengan laki-laki yang ada di poto dalam genggamannya.

dipersilahkan masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

"ada apa, Ji?"

"ini, Jae. masa ada yang fitnah gue selingkuh sama lo."

"hah?!" bukan Jaemin, melainkan laki-laki yang tampak lebih kekar dengan otot tangan baru aja datang bergabung. Chenle terpana melihatnya sampai Jisung mencubit kuat pinggangnya hingga dia mengaduh pelan.

"ntah nih si Lele dapet potonya dari mana. gue tanya gak mau ngasih tau. capek gue." jelas Jisung.

"gue mau ngasih tau, Kak. tapi mikir lagi, ntar si Jisung pasti bakal nonjok orangnya."

"ya iyalah!" sambar Jisung, penuh emosi.

"tuhkan, makanya gak gue kasih tau, Kak."

"mana sini potonya?" tak peduli perdebatan pasangan berisik didepannya, laki-laki yang kekar tadi meminta poto yang dipegang Chenle.

Jisung menarik paksa potonya dan dilempar ke atas meja,
"noh liat!"

"lo percaya, dek?" tanya laki-laki itu pada Chenle. hanya dibalas anggukan.

"kalo gitu lepasin Jisung, lo sama gue sini." lanjutnya.

"bangsat!" Jisung emosi.

"heboh banget sih, Ji. becanda doang gue."

Jaemin yang sedari tadi diam buka suara, membalas ucapan suaminya dengan sinis.
"kalo sampe beneran gue yang turun tangan soalnya."

"nggak, Jae. gilak kali ah."

"kamu jangan langsung percaya sama orang yang ngasih ginian. ini penuh editan semua." ucapan Jaemin menenangkan Chenle yang terdiam.

"jadi gadak perselingkuhan disini?"

"gadak lah! awas aja kalo gue sampe tau siapa yang ngasih tuh poto ke elo, gue abisin pokoknya." geram Jisung.

"gadak, manis. ini istri gue, mana mau dia selingkuh sama kunyuk kayak Jisung." ucap laki-laki yang diketahui suami dari Jaemin.

"bacot lo, No." Jisung menyahut.

"hm, makasih dan maaf ya, Kak." segan rasanya Chenle menggangu orang malam-malam begini.

"gapapa. santai aja, semua emang perlu klarifikasi kan?" tenang Jaemin, mengelus sayang tangan putih Chenle.

"dah, kan? jelas? yok pulang!" Jisung bangkit dan menarik paksa tangan Chenle agar ikut keluar, membuat Chenle yang masih duduk tenang terlonjak.

"tunggu, Ji! pamitan dulu." cegah Chenle, berusaha melepas pegangan tangan Jisung ditangannya.

"gausah repot."

terpaksa Chenle berteriak sambil tetap jalan tertarih ditarik Jisung menuju motor,
"kita pulang, Kak! maaf sekali lagi!"

"iya, hati-hati dijalan." balas Jaemin.

...

mereka di Kafe Chenle lagi pagi ini untuk sarapan. karena hari minggu, pagi-pagi begini pun sudah ramai oleh pengunjung. Chenle dan Jisung duduk dimeja paling ujung yang menghadap ke jalan raya yang tampak ramai.

Chenle duduk dengan kelapa menunduk. didepannya ada Jisung yang menatap tajam, masih tampak emosi dengan masalah semalam.

"gue minta maap, Ji." sesal Chenle.

"hm."

"gak lagi percaya sama orang sembarangan."

"good."

"berhenti natap gue kayak gitu."

"eh?! gabisa."

"serah." Chenle lanjut makan sarapannya.

"orang yang ngasih poto ke lo udah tau gue." Jisung bicara lagi setelah menelan satu sendok sarapannya.

"udahlah, Ji. maapin aja lah, namanya juga hubungan ya gabisa adem mulu."

"hm, bener. tapi gue minta jangan pernah tinggalin gue apapun masalahnya ya, Le." Jisung tampak serius, menatap mohon pada Chenle.

"hm, kan semalem gue gadak bilang pisah sama lo."

"tapi gue tau lo kecewa, kan?"

"kagak, woy. terkejut doang gue mah." jawab Chenle, cepat tanpa pikir panjang membuat Jisung malas melanjutkan percakapan dan kembali memakan sarapannya.
sulit sekali memang meromantisasi segala keadaan dengan kekasihnya ini.