SPECIAL PART ✨

1.1K 52 81
                                    

INI PART SPECIAL BANGET UNTUK MEMPERINGATI GEALVAN ANAK BUNA YANG UDAH 100K UWU

***

"Kamu boleh capek, kamu boleh sedih. Boleh kok, wajar. Tapi bangkit lagi ya, karena sekarang kamu gak berjuang sendirian. Kita berjuang bareng bareng. Mau ya?"

***

"Kak, gimana sekolahnya hari ini? Ada yang seru?" Wanita paruh baya itu menarik senyumnya sambil melihat ke arah anak sulungnya yang sedang menyantap makan malamnya.

"Biasa aja sih bun." Si Kakak hanya menjawab singkat, lalu kembali meneruskan makannya.

"Apaan biasa aja? Tadi aku liat kakak makan dikantin sama-" Si Adik yang mau menyela langsung dibekap mulutnya oleh sang Kakak.

Si Kakak sedikit memelotot seolah memberi kode agar Adik perempuannya menutup mulutnya.

"Hayo kak, siapa? Gak mau dikenalin ke bunda?" Wanita yang umurnya sudah kepala empat itu menatap putranya dengan excited.

Masalahnya anak pertamanya ini jarang sekali membahas perihal kisah cintanya. Bahkan hampir tidak pernah.

Si anak laki laki itu kembali memelototi adiknya, agak kesal rupanya karena agenda makan siangnya terbongkar.

"Apasi bun, cuman temen. Kenalan di tempat skate." Suara anak laki laki itu memelan. Seolah ingin menyembunyikan hal tersebut sendiri.

"Loh atlet skate kaya kakak?" Si Bunda nampaknya jadi benar benar tertarik dengan cerita putranya. Bahkan makanan di depannya mungkin tak lagi menarik.

"Ngga bun, dia malah gabisa main skate. Aku ngajarin dia."

"Loh kak, tumben mau?"

"Kan gebetan bun." Lagi lagi si adik menyeletuk singkat, yang kemudian kembali melahap nasi dari piringnya.

"Diem lo." Mendengar peringatan itu si adik hanya menjulurkan lidah tak peduli.

"Cantik kak?" Bukan hanya adik perempuannya tapi sekarang si Bunda ikut ikut menggoda laki laki yang ada di meja makan itu.

"Bun apaan sih." Remaja laki laki itu memelotot lalu mengalihkan pandangannya.

Yang kemudian membuat bundanya tertawa pelan. Anaknya sudah mulai jatuh cinta rupanya. Secepat itu waktu berlalu ya.

"Cantik bun, tadi aja di usap usap kepalanya sama kakak." Setelah berucap seperti itu lalu si kakak memberi tatapan mengintimidasi.

"Ember banget sih."





"Rame banget apa nih?" Suara yang datang dari arah ruang tamu itu cukup mengejutkan tiga orang yang sedang bercengkrama itu.

"Ayah!" Si anak perempuan langsung berlari menghambur ke arah kedatangan ayahnya.

Maklum, si ayah baru pulang setelah perjalanan bisnis selama satu minggu.

"Mas." Bunda menyalami suaminya yang baru pulang.

"Ayah kok udah pulang?" Ini pertanyaan Kakak ketika selesai menyalami Ayahnya.

Gealvan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang