32. RANCANGAN

239 28 3
                                    

32

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

32. RANCANGAN

“Ayo kita banyak-banyak berkaca agar kita tahu diri, bukan banyak-banyak gaya tapi tak sadar diri.”

—Kang Halu di Perempatan—

***

Taki memakai jaket kebanggaannya, dirinya adalah orang yang paling beruntung dari 99% orang yang ingin menjadi anggota Veloster. Masih tak menyangka dirinya menjadi bagian dari Veloster, bahkan menjadi bagian inti. Tak pernah sedikitpun ia menaruh kepercayaan agar menjadi inti Veloster, tapi karena kecerdasannya yang suka merancang hal-hal baru dijadikan inti Veloster oleh sepupunya.

“Bangki, mau kelual ya?” tanya Dingin tepat berada di depan pintu kamar Taki.

Taki mengambil sisir di atas meja riasnya sambil melirik Dingin sekilas.

“Logakbolehikut!” Taki menjawab seperti rap, bahkan Dingin tidak ngeh apa yang dikatakan oleh abangnya.

“Apasih gak jelas,” nyinyir Dingin.

Taki setelah menyisir rambut dan menyemprotkan parfum langsung menghampiri adiknya.

“Lo gak boleh ikut, anak kecil dilarang ikut nanti makin cadel. Gigi lo makin ompong gak numbuh-numbuh.”

Dingin menatap abangnya kesal, mengerucutkan bibir mungilnya dan tangan yang terlipat di bawah perut.

“Geel, siapa juga yang mau ikut. Cuma nitip, boleh ya Abangnya Yoona?” Dingin mengeluarkan andalannya yaitu melihat abangnya dengan puppy eyesnya.

Ah, Taki malah gemas. Taki menggendong Dingin lalu mencium pipi gembul Dingin.

“Dede cantik bin ompong emangnya mau nitip apa?”

Dingin mengetuk dagunya layaknya sedang berpikir.

“Mau nitip apa hm?”

“Hayolo,” jawab Dingin.

Taki menaikan satu alisnya. Apa hayolo?

“Apaan dah hayolo.”

Dingin menepuk dahinya.

“Hayolo abang,” ujar Dingin gereget.

“Iya apa hayolo? Yang yolo, yolo, yolo lagu BTS?” tanya Taki semakin bingung.

“Bukan, susu hayolo ituloh abang.”

G A R I S [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang