24. KECEWA

382 36 13
                                    

24

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

24. KECEWA

“Seseorang berubah pasti ada alasannya, sama halnya saat kita melakukan sesuatu pasti ada alasannya.”

***

Meringkuk dalam kesunyian dan hanya detikan jam saja yang berbunyi. Ruangan yang minim akan penerangan itu sunyi, sang pemilik menatap kosong di depannya.

“Tuhan yang baik,” lirihnya dengan suara yang bergetar dan hampir tidak terdengar.

“Tuhan yang baik kembalikan dia kepelukanku.”

“Aku mau dia, dia yang lembut dan lugu.”

Air bening lolos begitu saja dari pelupuk matanya. Tangannya bergetar dan mulut yang berat ketika ingin berkata. Tidak ada alasan untuk menyerah, ia hanya perlu alasan kenapa semua berubah?

“Tuhan yang baik, kenapa kau menghukumku seperti ini?”

Mata bak elang itu redup, hanya ada mata lelah dan air mata yang berlinang. Kesunyian ini sudah membuktikan bahwa bagaimana dunianya hancur ketika sang kekasih berubah dan meninggalkan sepenggal rasa kecewa.

“Hiks...”

Jika kalian rasakan, seorang laki-laki menangis karena ada tiga alasan. Salah satunya adalah ketika seorang perempuan telah menyakiti hatinya terlalu dalam. Bahkan laki-laki diciptakan dan dinobatkan sebagai manusia kuat dan tangguh.

Ketangguhan seorang laki-laki akan runtuh jika berhadapan dengan perempuan yang ia cintai.

Seharusnya kau bangkit, bukan menangis menye-menye seperti ini.

Garis bangkit dari duduknya setelah mendengar suara bersamaan dengan sapuan angin yang lewat.

Berjuang itu susah, tapi jika kamu merasa terlalu lelah berhentilah. Biarkan seseorang yang memperjuangkannya.

Garis menutup kedua telinganya yang berdengung kencang. Peristiwa 2 tahun lalu kembali terngiang. Di mana ia ditinggal oleh perempuan lugu itu ke negara tetangga untuk menempuh pendidikannya.

“Gadisa tidak boleh pergi! Kau harus tetap di sini.”

“Aku pergi hanya sebentar, tunggu aku pulang.”

Tubuhnya tumbang di atas kasur, memegang erat kepalanya yang terus teringat peristiwa 2 tahun yang lalu.

“Dan, jangan egois. Gadisa pergi hanya untuk sementara.”

G A R I S [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang