33. KEMBALINYA WAYAN

221 30 1
                                    

33

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

33. KEMBALINYA WAYAN

“Tidak ada yang tidak mungkin semasih kita mampu dan terus berusaha.”

—I Wayan Siwa—

***

Matahari mulai menampakan dirinya. Siswa dan siswi mulai berdatangan, hari ini adalah hari sabtu di mana akan ada ekstrakurikuler panah. Setiap hari jumat dan sabtu hanya menggunakan pakaian bebas, tapi masih dalam peraturan sekolah.

Di pagi hari ini dikagetkan oleh kembalinya Wayan. Laki-laki berkulit sawo matang dengan rambut lebat itu berjalan beriringan dengan laki-laki paruh baya. Mereka tidak ada kemiriban jika disebut sebagai anak dan ayah, karena buktinya orang tua Wayan telah meninggal.

“Berjanjilah kepadaku, kau akan lulus dengan nilai terbaik,” ujar laki-laki paruh baya itu seraya menepuk bahu Wayan pelan.

Wayan menatap ayah mertuanya dengan senyuman khas miliknya.

“Iya, Ayah. Terima kasih sudah mempercayaiku,” ujar Wayan tulus.

Laki-laki paruh baya yang disebut Ayah itu mengangguk lalu berkata, “Jangan melirik perempuan lain, sampai Ayah lihat kau tidak akan pernah aman berada dalam genggamanku.”

Wayan terkekeh pelan, bagaimana dirinya melirik perempuan lain jika ia hanya mencintai satu wanita yang mampu membuat ia jatuh sedalam samudra.

“Tidak ada perempuan ganas selain anakmu, Ayah.”

Mereka berdua tertawa bersamaan membuat semua orang terpengarah melihatnya.

“Haha sampai-sampai kau buat anakku bunting tiga sekaligus.”

Wayan langsung terdiam, dengan senyuman yang menyungging. Ayah mertuanya ikut diam lalu menepuk bahu Wayan pelan beberapa kali.

“Ayah pamit, ada pekerjaan yang harus diselesaikan.”

Setelah ayah mertuanya pergi, Wayan terdiam cukup lama. Miko sangat hebat sampai membuat istrinya hamil tiga kembar sekaligus. Sangat hebat, bukan?

Fyi, Wayan kembali bersekolah atas perintah ayah mertuanya. Karena Wayan harus sukses nantinya untuk menjamin kehidupan istri dan calon anaknya. Setelah Wayan lulus, ayah mertuanya ingin dia kuliah disalah satu universitas ternama di luar negeri dengan jaminan lulus dengan nilai terbaik. Agar nantinya Wayan bisa menggantikan posisi ayah mertuanya di perusahaan. Dan Wayan memang memanggil ayah mertuanya dengan sebutan Ayah bukan Papa seperti istrinya.

G A R I S [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang