[Sebelum membaca, follow akun ini dulu untuk info lebih lengkap seputar update cerita WMFIL]
Semua bisa Michael dapatkan di dunia ini. Dari benda hingga wanita. Tidak ada wanita bodoh yang menolah pesona dan uang seorang Michael Johnson. Tingkahnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mas Acel bikin atut.
******
Irene meronta di gendongan Michael, laki-laki itu berhasil menangkapnya dan sekarang Irene ditarik paksa masuk ke dalam rumah yang super megah dari semua rumah yang pernah Irene lihat.
Dia memukul punggung Michael berulang kali. "Turunkan aku!"
"Diam!" Michael membentak keras membuat Irene berjengit kaget.
Michael membawa tubuh Irene masuk ke dalam kamar di sebelah kamarnya. Dia membanting tubuh Irene saat pintu kamar gadis itu terkunci otomatis. Michael menindihi tubuh Irene.
"Sudah ku bilang berulang kali. Jangan membangkang maka kau akan mendapatkan apa yang kau mau."
"Aku ingin pulang." Irene mendorong tubuh Michael yang semakin dekat.
"Aku akan mengembalikanmu setelah aku bosan."
Irene menghindar ketika Michael hampir mencium bibirnya. Pria itu mengecap leher gadis di bawahnya, jarinya yang panjang menelusuri dari pipi hingga tulang bahu Irene.
"Tolong hentikan." Irene menahan dada Michael. "Apa salahku padamu sampai kau melakukan hal ini?"
Michael menjauhkan wajahnya tatkala dia selesai membuat tanda di leher Irene. "Kau tidak bersalah, namun tubuhmu mengundangku memilikimu."
"Tapi kita tak pernah bertemu sebelumnya."
Michael mengeram marah, dia mencengkram leher Irene. Gadis itu berani-beraninya melupakan pertemuan mereka, padahal kejadian pandangan mata mereka yang bertubrukan tak bisa dilupakan Michael hingga sekarang.
"Kau," pria itu menekan pipi Irene sampai bibir gadis itu mengerucut. "Gadis desa yang sombong." dia menghempaskan wajah Irene ke kanan.
Michael beranjak dari tubuh Irene. Dia terlalu marah mendapati penolakan gadis itu entah untuk yang ke berapa kalinya. "Wanita lain berlomba berada di sisimu. Kau malah menyia-nyiakan kesempatan emas ini."
"Kau bawa saja wanita yang berlomba itu, jangan aku."
Michael bertambah panas. Dia menutup kencang pintu kamar Irene. Menguncinya dari luar agar gadis itu tak bisa keluar dari kediamannya.
"LAKI-LAKI SIALAAN!" Irene melempar bantal di ranjang ke pintu. Gadis itu menjambak rambutnya sendiri.
Bagaimana jika nenek dan kakeknya mencari dirinya? Irene tidak bisa mengabari keadaannya. Dia tak bisa meminta bantuan kepada siapapun karena semua orang di sini mendukung tuan mereka.
