sixteen

11.4K 1K 55
                                    

"Hanya ini buku yang ingin Nona beli?" Alena mengikuti Irene kemana saja gadis itu berjalan menelusuri toko buku di pusat kota.

"Semua buku di sini tampaknya sudah banyak yang aku baca."

"Ada beberapa novel belum ada di dalam perpustakaan mini milik, Nona."

"Benar katamu, tetapi beberapa novel yang belum aku miliki terkadang berkonflik sama dengan novelku yang lain. Jadi aku sudah tahu ending dari novel tersebut."

Alena mengangguk paham. Dia menaruh tiga novel pilihan Irene di dalam keranjang yang dibawa Barsha. "Nona baru-baru ini sedang menyukai novel genre apa?"

"Dark romance."

"Saya akan bantu cari novel yang sesuai dengan keinginan Nona."

"Jika kau mau membantuku, tolong carikan novel yang sifat laki-laki posesif dan dominan." pinta Irene.

Barsha mengikuti Irene dari belakang sementara Alena sibuk mencarikan novel incaran Irene.

"Nona," panggil Barsha.

"Ya?" gadis itu memusatkan perhatiannya pada Barsha.

"Nona suka novel yang tokoh laki-lakinya dominan dan posesif?"

"Aku sangat menyukainya." jawab Irene sambil tersenyum.

"Kenapa Nona tidak memutar ulang kebersamaan Nona dengan Tuan? Bukankah Tuan termasuk dalam tipe Nona Irene?"

Irene berhenti melangkah, dia membalikkan tubuh sepenuhnya menghadap Barsha dan Clara. "Kadang yang aku sukai di dalam khayalan belum tentu aku sukai juga di dunia nyata, Barsha."

"Maksud Nona?" tanya Clara tak mengerti.

"Kau suka membaca novel?" tanya Irene pada Clara.

"Ya." sahut Clara.

"Genre apa yang kau sukai?"

"Remaja."

"Apa kalimat dari tokoh utama yang paling membuatmu salah tingkah saat membacanya?"

"Kau harus mau menjadi kekasihku dan tidak ada penolakan." balas Clara semangat. "Biasanya itu dilakukan oleh seorang badboy dan baru pertama kali bertemu gadis pujaan hatinya."

"Coba keadaannya kita liat dari segi nyata. Ada laki-laki yang tidak kau kenal sama sekali mengklaim dirimu sebagai miliknya? Apa yang pertama kali kau rasakan?"

"Aneh dan tak nyaman."

"Itulah yang aku rasakan, Clara." mendapati respon pelayan pribadinya mulai mengerti, Irene melanjutkan ucapannya. "Tidak perduli dia tampan atau biasa saja. Yang dia lakukan sungguh tidak menunjukkan kesopanan. Kita melihat seseorang dari perilakunya dahulu, bukan?"

Clara mengangguk. "Aku mengerti Nona."

Alena kembali dengan setumpuk novel sesuai keinginan Irene, dia menatap bingung interaksi majikannya dan bawahannya. Dia berkata tanpa suara. "What's wrong?"

Barsha menggeleng pelan.

"Selagi kalian membayar, bolehkah aku pergi ke kedai es krim seberang sana?" Irene membuka pembicaraan lagi.

"Clara akan menemani Nona." sahut Alena.

Clara mengikuti Irene dari belakang. Penjaga toko buku membuka pintu untuk kedua gadis itu keluar, sebelumnya mereka telah di beritahu kalau pemilik toko buku atas nama Irene akan datang. Jadi mereka harus menjaga kenyamanan gadis itu dalam berbelanja.

"Terima kasih." sebelum melangkah keluar, Irene mengucapkan hal yang membuat penjaga toko buku merasa dihargai.

Bodyguard suruhan Michael membantu Irene dan Clara menyebrang ke kedai es krim kecil depan toko buku. Tiga bodyguard berbadan besar menjaga gadis itu dari luar kedai es krim.

When Michael Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang