eleven

12.9K 996 36
                                    

Irene mengayunkan kakinya di kolam renang istana Michael. Hanya bermain sedikit air, Irene tidak bisa berenang dan dia takut air sebanyak itu. Gadis itu bermain di pinggir kolam.

Otak Irene menyusun rencana. Mengamati Michael selama ini, dia menyimpulkan sesuatu.

Michael akan memenuhi seluruh permintaannya kalau Irene menurut. Pria itu berubah menjadi monster saat Irene membantahnya. Monster yang membabi buta menyerang bibirnya.

Ya, Irene menyamakan Michael dengan babi.

Gadis itu termenung sendirian. Michael memeriksa beberapa berkas dari Dean di ruang kerjanya dan berjanji menyusul Irene setelah semua tugasnya selesai. Michael kemarin membelikan Irene pizza yang paling enak dari semua pizza yang Irene pernah nikmati.

"Sweety." panggil Michael. Dia telah menyelesaikan urusannya.

"Tuan Michael." sapa Irene. Michael mencelupkan kakinya ke kolam renang, mengikuti yang dilakukan Irene.

"Sedang apa kau di sini?" Michael mengelus rambut halus gadis itu.

"Melamun." balas Irene seadanya.

"Melamun?"

"Aku melamunkan babi." dan membandingkannya denganmu. Lanjut Irene dalam hati.

Michael tergelak. "Kau lucu sekali, Sweety. Aku jadi ingin melahap bibirmu." 

Irene menutup mulutnya. "Aku belum gosok gigi." suara gadis itu teredam tangannya sendiri namun Michael masih mendengarnya dengan jelas.

Michael mencubit gemas pipi Irene. Dia menarik gadis itu mendekat, menyandarkan kepala Irene ke dadanya. Menikmati hembusan angin yang menerpa wajah masing-masing.

Irene melayangkan candaan yang membuat Michael tertawa lebar. Dia tak pernah tertawa selebar itu di depan orang lain maupun keluarganya sendiri. Hanya Irene yang bisa melakukannya. "Kau menggemaskan, Sweety."

"Tak tak perlu memuji, aku tahu aku memang menggemaskan."

Selanjutnya tidak ada percakapan lagi antara mereka. "Jika kau di suruh memilih. Kau lebih memilih ibu atau ayahmu, Tuan?" tanya Irene tiba-tiba.

"Aku tidak akan memilih keduanya."

"Kenapa?"

"Aku tidak dekat dengan mereka."

"Termasuk ibumu?"

"Ya." Michael menoleh ke arah Irene lalu tersenyum tipis melihat pandangan gadis itu padanya. "Kau tidak perlu memandangku seperti itu, Sweety."

"Aku hanya tidak percaya. Aku bisa memaklumi kau tidak dekat dengan ayahmu, tapi ibumu?" Irene memainkan kakinya di dalam kolam, menggerakkan kaki itu perlahan.

"Mereka menjadikan aku sebagai penerus. Bukan anak yang harus mereka urus."

"Maksudmu?"

"Ibuku tidak pernah menyentuhku, aku di urus oleh pengasuh. Puluhan pengasuh mengurusku, namun semua itu terasa hambar. Sejak usiaku 5 tahun, aku di datangkan seorang guru khusus. Aku sudah belajar bisnis sejak kecil."

"Kau tidak sekolah?"

"Aku sekolah Sweety, tapi berbeda dengan anak kebanyakan."

"Semacam home schooling?"

"Ya."

"Dimana orang tuamu sekarang, Tuan?"

"Sudah tiada."

When Michael Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang