twelve

11.4K 1K 49
                                    

"Lingkarkan tanganmu di lenganku." ucap Michael sambil menuntun tangan.

Irene memandang kagum paparazi yang mengambil gambar sebanyak-banyaknya artis ataupun orang penting. Irene belum berjalan di atas red carpet. Dia masih mendekam di balik mobil.

"Apa kita akan diambil fotonya seperti mereka?" tanya Irene antusias.

"Tentu saja. Kita akan menjadi tajuk berita besok."

Sopir Michael membuka pintu mobil Michael. Sentuhan Irene di lengannya mengerat, pria itu memeluk pinggang gadis di sebelahnya.

Tangan Michael menghalau kilatan cahaya dari kamera wartawan pada wajah Irene. Dia mempercepat langkahnya masuk ke dalam gedung.

Sebelum benar-benar masuk, seseorang yang bertugas mengambil gambar meminta Michael berhenti sejak. Dia mengambil gambar Michael dan Irene yang berpose layaknya sepasang kekasih.

Di depan gedung mereka di sambut pertunjukan memukau. Orang itu mengeluarkan api dari mulutnya dengan menggunakan sepeda roda satu.

"Aku rasa lebih seru jika ada topeng monyet." gumam Irene yang didengar samar Michael.

"Maksudmu?" tanya Michael, dia menundukkan tubuhnya supaya tinggi Irene sama dengannya.

"Pertunjukan yang kerap aku lihat ketika aku masih anak-anak. Kita melihat monyet menari, membawa sepeda atau bergaya mengikuti model."

"Kau ingin melihatnya?"

"Tidak. Aku sebenarnya tidak tega, monyet-monyet itu tak bisa hidup bebas bersama keluarganya."

"Tapi dia diberi makan majikannya bukan?"

Mereka berjalan hingga melihat dua orang penjaga yang berjaga di depan pintu masuk utama. Michael memperlihatkan tanda pengenalnya, penjaga tersebut membuka pintu kemudian menunduk saat Michael dan Irene melangkah masuk.

"Hidup akan terasa kosong saat dia terikat, Tuan. Di dalam hatinya pasti dia ingin merasakan kebebasan." jawab Irene menyinggung Michael.

Pria itu tak menjawab lagi. Dia tidak bodoh, maksud Irene jelas meminta dirinya membebaskan gadis itu. Namun permintaan itu tak akan pernah Michael penuhi.

Pandangan Irene memutar, melihat dekorasi tempat yang menjadi saksi acara amal. Panggung yang berada di atas kolam renang sangat luas. Panggung itu hanya setengah kolam renang.

Sebagian besar tamu memakai pakaian terkesan glamor, berbeda dari Irene. Dahi gadis itu mengernyit ketika ada seorang wanita bertubuh ramping bak model tiba-tiba mendekati Michael.

"Honey. Lama aku tak melihatmu." Laura mendekati Michael, memeluk tubuh pria itu di depan Irene. Mengagetkan gadis itu.

Irene otomatis melepaskan pelukannya di lengan Michael. Dia tak mau tangan mungilnya tertimpa payudara berisi silicon Laura.

Michael mendorong kasar tubuh Laura. "Jauhkan tanganmu dariku," ucapnya. Pria itu mengusap kasar sisa-sisa pelukan Laura di tubuhnya.

Pandangan Laura beralih pada Irene. "Kau berubah karena jalang baru ini?"

Mata Irene membelalak kaget. Dia hanya diam sedari awal, tapi mengapa akhirnya dia terkena hinaan dari wanita berbaju menerawang di depannya?

"Jaga bicaramu, Laura." Michael mengeram tak suka.

"Kau mendapatkan jalang baru dan melupakanku." balas Laura menatap Irene sengit. "Seleramu buruk sekali memilihnya daripada aku."

Irene melihat tubuh Laura dari atas sampai kebawah. "Bukankah kau sudah terlalu tua?" tanya Irene tanpa filter. "Aku ini gadis muda. Tubuhku bahkan lebih bagus daripada kau, jadi aku pikir seleranya naik drastis."

When Michael Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang