Apa yang akan kau lakukan ketika pria dari masa lalu yang menjadi cinta pertamamu sekaligus pria yang membuat tawa di keluargamu menghilang datang kembali dan bertekad untuk menebus kesalahannya?
Pertanyaan itu yang ditanyakan Elizabeth Gabriella Ru...
Rushtood House, Birmingham, England, United Kingdom
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mobil sport Lizzie parkir dengan sempurna di halaman yang ada di rumah bergaya pedesaan Inggris yang ia beli agar bisa menempatkan Rachel di tempat yang lebih tenang daripada di London.Lizzie mematikan mesin mobilnya tapi tidak juga beranjak keluar dari mobil, ia hanya memandang rumah yang tampak sepi itu. Lizzie menempatkan perawat, koki, beberapa orang untuk mengurus rumah dan juga keamanan, Dokter Rachel juga tinggal tidak jauh dari sini, sehingga memudahkan ia datang dengan cepat jika terjadi apapun.
Kunjungan bulanan Lizzie ke rumah ini adalah satu perjuangan berat bagi dirinya, ia dipaksa untuk melihat bagaimana wanita yang hanya menganggap bahwa ia hanya mempunyai seorang anak, wanita yang tidak menyadari bahwa ada satu anak yang masih hidup, anak yang kadang kala masih ingin pelukannya pada saat mengalami masa tersulit. Terkadang Lizzie hanya ingin memaki Anne dengan sangat keras, mengutuk Anne karena menempatkan dirinya di posisi ini, ingin mengumpati Anne karena dengan kematiannya, ia menghancurkan Rachel dan Albert. Karena kematiannya, ia menghancurkan semua mimpi-mimpi Lizzie.
Lizzie menarik napas panjang, ia membuka pintu mobil lalu keluar, keinginannya itu tertahan ketika pikiran Lizzie mulai mengambil alih, memaki dan mengutuk Anne tidak akan merubah apapun, pada saat ini Lizzie mulai berlajar untuk berdamai dengan waktu dan kenyataan bahwa hidup yang ia inginkan dulu tidak akan bisa terwujud.
Ia berjalan menaiki tangga yang terletak di samping rumah untuk bisa mencapai pintu utama, Mrs. Sabha membuka pintu ketika tangan Lizzie baru saja terulur untuk membuka pintu. Ia tersenyum kecil lalu berjalan masuk.
"Selamat datang, Ms. Lizzie." Mrs. Sabha yang mendapatkan anggukan Lizzie.
"Bagaimana keadaan rumah?" Lizzie berjalan masuk sembari meletakkan tasnya dimeja yang ada di ruang tengah.
"Keadaan rumah baik-baik saja." Lizzie menarik napas panjang lalu menatap tangga yang akan membawa ke lantai dua tempat kamar Rachel.
"Apakah ibuku masih tidur?" Ia bertanya. Mrs. Sabha menggeleng. "Beliau sudah bangun, Miss. Anda ingin menemuinya?"
