Eight - Isaac's Side

6.1K 991 111
                                    

Update...





Update...





Update..




Ready??




Happy Reading

-----------------

Isaac berdiri di depan jendela besar yang menampakkan sungai yang terhubung dengan perkebunan Max. Semalaman ia tidak bisa tidur nyenyak. Pukulan Lizzie tidak membuatnya kaget, perkataan wanita itu yang benar-benar memukul dirinya. Tatapan marah wanita itu, mata yang memancarkan rasa sakit yang lebih memberikan efek pada Isaac daripada pukulan wanita itu.

Ketukan di pintu ruang kerjanya tidak juga membuat Isaac berpaling hingga Anshar, orang yang melayaninya masuk dan memperhatikan bahwa majikannya tengah berdiri dalam diam semenjak satu jam yang lalu. Anshar sudah mengikuti Isaac ketika mereka bertemu di Glasgow beberapa tahun lalu. Dengan cepat Anshar mendapatkan kepercayaan Isaac, setelahnya mereka terus bersama sebagai karyawan dan bos atau sebagai teman.

"Sir." Anshar membuka suara ketika ia menunggu Isaac berbalik selama lima menit, Gerakan kepala Isaac membuat Anshar tahu bahwa pria itu mendengarkan dirinya.

"Julio bertanya apakah dia harus membawa kita ke Denmark sesuai rencana?" Isaac berbalik dan memandang Anshar cukup lama.

"Kita tidak mempunyai pekerjaan mendesak di Denmark, bukan?" Ia bertanya. Anshar menggeleng. "No, Sir."

Isaac berjalan menuju meja kerjanya lalu mengambil ipad-nya yang menampilkan wajah Lizzie, tidak banyak yang ia dapatkan dari google pencarian. Ia hanya menemukan berita tentang rumor Max yang tengah berkencan dengan Lizzie beberapa kali, ia melihat beberapa kali berita itu muncul. Disebutkan disana Lizzie bekerja di bidang hiburan, ini yang membuat Isaac merasa aneh. karena sepengetahuan dirinya dulu, mimpi Lizzie adalah bekerja di bidang hukum.

"Sir?" Ia mengangkat wajahnya kepada Anshar yang masih menunggu dirinya.

"Apakah kau mampunyai penghubung di London?" Anshar mengangguk.

"Saya mempunyai beberapa teman di London." Isaac mengangguk lalu memanggil Anshar mendekat lalu membalikkan ipad miliknya kearah Anshar.

"Nama wanita ini adalah Elizabeth Rushtood. Aku ingin kau mencari tahu tentang dia." Isaac memberitahu Anshar yang mengangguk.

"Dan hubungi Reyes dan minta ia mempersiapkan tempat tinggal kita di London. Aku ingin tinggal sedikit lebih lama di London." Pandangan Anshar naik dengan kaget, sepengetahuan dirinya, Isaac tidak mempunyai niat untuk tinggal di Inggris.

"Baik, Sir. Apakah aku harus meminta pelayan untuk merapikan pakaian Anda?" Isaac mengangguk.

"Ya, kita akan kembali ke London besok." Ia meraup kunci mobilnya dan berjalan menuju pintu.

"Aku akan pergi ke beberapa tempat hari ini." Ia memberitahu Anshar singkat lalu berjalan keluar dari rumahnya.

Ia kembali kemari sebenarnya hanya untuk menjual rumah keluarganya ini, karena semenjak kematian ibunya. Ayahnya memutuskan untuk tinggal di Denmark bersamanya. Tapi sekarang Isaac harus memikirkan ulang segalanya.

Protected By The Prince ✅ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang