Apa yang akan kau lakukan ketika pria dari masa lalu yang menjadi cinta pertamamu sekaligus pria yang membuat tawa di keluargamu menghilang datang kembali dan bertekad untuk menebus kesalahannya?
Pertanyaan itu yang ditanyakan Elizabeth Gabriella Ru...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aunty." Jeritan senang itu terdengar bersaaman dengan pintu yang terbuka dan teriakan seorang pria.
"Rosie."
Lizzie mengangkat kepalanya dan tersenyum dengan sangat lebar ketika gadis kecil itu melesat masuk tidak memperdulikan seruang Peter, ayahnya.Dian dengan cepat menghambur mendatangi Lizzie yang telah memundurkan kursinya lalu mengangkat gadis kecil duduk dipangkuannya.
"Maaf, Madam. Saya harus membawa Rosie ikut bekerja untuk beberapa hari." Lizzie mengerutkan kening sambil memandang Peter.
"Ada apa? Kemana Olivia?" Ia bertanya.
"Mommy sakit, Aunty. Dokter menyuntiknya." Rosie yang menjawab, Lizzie memandang Peter kaget.
"Olivia sakit?" Ia bertanya kepada Peter.
"Kami baru saja mengetahui Olivia hamil kemarin dan tadi pagi Olivia merasa perutnya sakit disusul pendarahan." Peter memberitahu Lizzie.
"Dan Dokter menyarankan untuk tinggal dirumah sakit selama beberapa hari." sambung Peter.
"Lalu kenapa kau masih di sini? Pergi temani Olivia." Lizzie berkata kepada Peter yang meringis.
"Ada banyak pekerjaan-"
"Pekerjaan dapat ditunda. Istrimu tidak. Pergi dan tinggalkan Rosie bersamaku, aku yang akan menjaganya. Antar pakaiannya kemari sebelum kau kerumah sakit, Rosie akan tinggal bersamaku untuk beberapa hari." Lizzie memberitahu Peter yang memandang kaget.
"Itu tidak perlu, Madam. Saya akan memabwa Rosie ke rumah sakit-" Peter menghentikan ucapannya ketika melihat pandangan Lizzie.
"Rumah sakit bukanlah tempat anak-anak untuk tidur. Tenang saja, aku tidak akan menjual anakmu." Gerutu lizzie membuat wajah Peter memerah.
