Update...
Update...
Update...
Ready??
Happy Reading
--------------------
Isaac's Apartement, London, England, United Kingdom
Isaac baru saja menyalakan lilin yang ada diatas meja makan ketika bel pintu apartemennya berbunyi, ia tersenyum memandang meja yang telah ditatanya sebelum berjalan membuka pintu. Sementara itu diluar pintu, Lizzie menggoyangkan paper bag-nya dengan gugup. Ia mengulas senyum ketika pintu itu terbuka.
"Hai." Isaac menyapa lalu membuka pintu lebih lebar mempersilahkan Lizzie untuk masuk. Pandangan lizzie terpaku ketika ia melihat ruang makan Isaac dan hampir segala sudut ruangan terdapat lilin yang menyala.
"Wow." guman Lizzie.
"Biar aku gantung mantelmu." Lizzie berpaling lalu mengangguk gugup, ia memberikan paper bag yang ia bawa kepada Isaac.
"Ini untukmu." sahut Lizzie cepat, Isaac memandang paper bag itu.
"Apa ini?" Isaac bertanya kepada Lizzie yang meletakkan tasnya di meja foyer lalu membuka mantelnya.
"Cookies." jawabnya singkat. Isaac meletakkan paper bag itu sebelum mengambil alih mantel Lizzie dan menggantungnya di lemari kecil yang ada di balik pintu.
"Kau yang membuatnya?" Isaac bertanya kepada Lizzie yang meringis.
"Tidak sepenuhnya." Ia memberitahu Isaac yang meletakkan tangannya di pinggang Lizzie lalu membimbingnya masuk.
"Valerie membantuku, dia terkenal dengan cookies coklatnya. Jadi aku memutuskan untuk memberikannya padamu." Sahut Lizzie menjawab pertanyaan yang tergambarkan diwajah pria itu.
"Ahh ok." Kemudian Lizzie menahan napas ketika Isaac mendekat kearahnya lalu mencium sudut pipinya, tidak terlalu jauh tapi tidak juga mengenai bibirnya. Lizzie dapat merasakan gesekan jambang pria itu dan aroma aftershave yang dipakainya.
"Selamat malam, kau cantik." Bisik Isaac setelah menjauhkan wajahnya, ia tersenyum membuat Lizzie sadar bahwa itu ciuman itu bertujuan menggoda dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protected By The Prince ✅ (Completed)
RomansaApa yang akan kau lakukan ketika pria dari masa lalu yang menjadi cinta pertamamu sekaligus pria yang membuat tawa di keluargamu menghilang datang kembali dan bertekad untuk menebus kesalahannya? Pertanyaan itu yang ditanyakan Elizabeth Gabriella Ru...