Thirty Five - Fire in The Club

5.4K 981 86
                                    

Update...





Update...




Update...




Ready??




Happy Reading

-----------

Ponsel itu memecah keheningan malam, Isaac yang tengah tertidur pulas menggerutu kesal ketika dering itu tidak mau berhenti.

"Sebaiknya ada alasan bagus untuk ini." Isaac menggerutu lalu mengambil ponselnya dan siap untuk mengumpati siapa saja yang menganggu tidurnya.

"Halo." Seru isaac kesal.

"Rhys." Mata Isaac langsung terbuka ketika mendengar suara Clayton di tengah-tengah kebisingan.

"Rhys, klub Lizzie terbakar." Cukup dengan pernyataan itu membuat Isaac langsung melompat turun dari tempat tidurnya sambil mengumpat.

"Dimana kau?" Tanya Isaac, ia menyambar celana panjangnya.

"Di Soho, mencoba untuk mencari jalan masuk." Di latar belakang Clayton, Isaac mendengar Louis mengumpat.

"Aku akan datang."  Isaac mengakhiri pembicaraan dan melemparkan ponselnya lalu menyambar bajunya sebelum ia berlari keluar dari apartemen.

--------------------------

Eight hours before....

Suara gema tepuk tangan itu membahana di klub yang baru dibuka, beberapa kamera blitz tampak sibuk mengabadikan foto peresmian klub pria terbaru yang ada di Soho. Isaac tampak melayani beberapa orang yang datang untuk memberikan selamat pada dirinya dan juga Gavin Allard yang berada disampingnya.

"Selamat Rhys." Isaac berbalik ketika mendengar suara Louis. Pria itu tersenyum dengan Valerie yang ada disampingnya.

"Terima kasih." Isaac mengangguk.

"Lizzie sudah datang?" Valerie bertanya kepada Isaac yang menggeleng sambil tersenyum.

"Dia tidak berjanji untuk datang karena Ray sedang berpergian." Valerie mengangguk, tak berapa lama Clayton datang disusul oleh Max.

Sementara itu, Lizzie berjuang dengan kemacetan London diakhir pekan dengan speaker ponsel yang menyala.

"Kau dimana? Kau tadi mengatakan-"

"Rena, untuk sekali dalam hari ini, berhenti mengomeliku. Aku sedang berjuang dengan kemacetan sialan yang-" Gerutuan Lizzie terputus ketika ia menekan klakson mobil dengan sangat keras.

"Kau terlambat satu jam." Rena berdecak kecil.

"Dan salah siapa itu?" Tanya Lizzie kesal. Wanita-wanita itu yang menahan lizzie untuk masalah pakaian yang ia kenakan malam ini.

"Kalau kami tidak menahanmu, kau akan memakai gaun merah-"

"Aku keluar." Lizzie bersorak penuh rasa syukur lalu melajukan mobilnya keluar dari kemacetan dan mengakhiri pembicaraan dengan Rena.

Protected By The Prince ✅ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang