76 (School)

1.8K 221 10
                                    

"Oke, kamu langsung ke kelas aja dulu. Aku mau parkir mobilnya."

Haechan mengangguk lalu, ia pun turun dari mobilnya. Sebelum turun, Mark menarik tangan kekasihnya itu.

"Kenapa, Kak ?" Tanya Haechan. Tanpa menjawab pertanyaan Haechan, Mark mengecup kening kekasihnya itu.

"Hehe hati-hati, ya." Ujar Mark sembari mengusap rambut fluffy milik Haechan.

Haechan yang diberi perlakuan manis seperti itu langsung tersipu malu. Dengan terburu-buru ia turun dari mobil yang ia tumpangi itu. "A-aku ke kelas dulu, ya."

Mark tersenyum. "Iya, sayang. Jika ada sesuatu, telepon aku saja."

Setelah itu, pintu mobil ditutup meninggalkan Mark yang masih duduk di kursi mobilnya.

"Menggemaskan."

⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙

"Echaaaaan." Suara teriakan Jaemin menggema memenuhi kelasnya.

"Apa sih gak usah teriak-teriak bisa, kan ?" Haechan memutar bola matanya malas.

"Huhuu gue tuh lagi seneng, Chan... Akhirnya si kakel kayak kutu itu bakal di keluarin dari sekolaaaah. Ahh tentram deh." Jaemin berujar dramatis.

"Lebay banget sih Lo." Renjun mendorong pelan bahu Jaemin. "Tapi... Bener juga, sih..."

Jaemin yang terdorong langsung mencibir. "Ish ! Lo tuh !"

"Guys, gue mau ke Jeju besok btw." Ujar Haechan tiba-tiba.

"Hah ? Ngapain ?" Tanya Jaemin.

"Ayah yang nyuruh ke sana. Lagian gue juga kangen Bunda."

Saat mereka asyik berbincang tiba-tiba seorang siswi datang ke kelasnya. Berteriak rusuh memanggil nama Haechan.

"Haechan ! Anjing Lo !"

Haechan yang sebelumnya sedang tertawa ria bersama teman-temannya, raut wajahnya langsung berubah. Ia menjadi tidak mood setelah mendengar teriakan itu.

Brak !

"Maksud Lo apa ngeluarin gue dari sekolah ?! Orang tua gue udah capek-capek ngebayarin gue sekolah di sini dan Lo ! Lo seenaknya ngeluarin gue dari sini." Itu Koeun. Ia berteriak di depan wajah Haechan. Wajahnya memerah penuh dengan amarah dalam dirinya.

Haechan kembali memutar bola matanya. Ia pun menatap Koeun dan membalasnya dengan santai. "Lalu ?"

Koeun mendecih, tak percaya dengan jawaban dari adik kelasnya itu. "Hah ? Lalu ? Lo gak mau bilang apa-apa gitu ? Minta maaf gitu ?"

Renjun yang mendengar pertanyaan Koeun langsung naik pitam.

"Maksud Lo apa ?! Minta maaf ? Lo yang seharusnya minta maaf !" Tubuh renjun ditahan oleh Jaemin agar tidak melakukan hal buruk.

"Lo gak ngaca, kak ? Lo udah ngancem buat nyakitin Haechan. Lo udah maksa kak Mark dan Lo ! Lo udah ngajak orang lain berbuat kejahatan. Lo jahat, Lo gila !" Renjun terus berteriak.

Koeun masih terdiam.

Jaemin mengusap-usap punggung Renjun bertujuan agar ia lebih tenang.

"Oh, iya kak. Tadi Lo bilang apa ? Gara-gara gue orang tua lu percuma capek-capek ngebayarin Lo sekolah ? Lo kak, yang bikin mereka capek. Mereka udah capek-capek ngebayarin anaknya, tapi anaknya malah bertindak jahat. Ketawa gue." Haechan tertawa sinis.

Semua orang yang ada di kelas saling berbicara. Keadaan kelas menjadi ricuh hingga suara panggilan dari orang tua Koeun pun terdengar.

"Koeun ! Di mana kamu ?!"

"M-mama..."

"Kamu udah malu-maluin mama ! Mama udah gak sanggup lagi sama kamu !" Ibu Koeun terus memarahi Koeun.

"Ah.. kamu Haechan, ya nak ? Maafin Koeun, ya ? Saya juga minta maaf sudah salah dalam mendidik Koeun." Ibu Koeun membungkuk pada Haechan.

"Gak, Bu gapapa. Ibu udah baik dalam mendidik anak Ibu. Saya udah maafin, Kak Koeun kok." Haechan tersenyum manis.

"Ya Tuhan, nak... Baik sekali. Ya, sudah saya mau kembali ke ruang guru dulu. Saya pamit, ya.. Koeun ! Ayo !"

Setelah itu, Ibu Koeun menyeret Koeun keluar dari kelasnya.

"Gila, ya malu-maluin banget." Cibir Jaemin.

"Biarin lah, itung-itung pengalaman ribut sama kakel." Haechan tertawa renyah.

"Ketawa mulu Lo ! Siap-siap, yuk pulang. Liat tuh udah pada ambil tas. Yuk." Ajak Renjun.

"Tau gitu gak usah sekolah deh." Ucap Jaemin yang dibalas tawaran oleh kedua sahabatnya."

TBC

Maaf updatenya lama :(

Chatting | MARKHYUCK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang