65 (School)

2.8K 331 18
                                    

Pukul dua belas siang. Waktu yang sangat tepat untuk makan siang. Apa lagi, makan siangnya bersama teman-teman. Pasti sangat seru dan lebih seru lagi apa bila makan siang bersama kekasihmu.

Seperti Mark sekarang. Dengan senyum lebarnya ia merapikan meja belajarnya, memasuki peralatan belajarnya pada tas ranselnya. Setelah itu bersiap-siap pergi ke kantin untuk menemui kekasih manisnya.

"Wei, Nicholas mau ke mana ? Seneng amat." Tanya Lucas yang baru saja selesai bermain game online bersama Hendery.

"Hehe mau ke kantin gue. Mau ikut ?"

"Ada Junjun gak ? Kalo gak ada, gak mau. Gue tau Lo mau ketemu pacar Lo dan gue gak mau jadi nyamuk. Ya, gak hen ?"

"Serah." Balas Hendery.

"Alah gak seru Lo." Lucas mendorong bahu Hendery.

"Udah woy, malah ribut. Kayak lalet kawin. Btw, pasti si Renjun datenglah. Hen, mau ikut gak ?" Tanya Mark pada Hendery yang lagi asyik main game online.

"Gue nyusul deh, masih asyik main." Balas Hendery tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Oke deh. Kuy, cas."

"Kuy."

Mark dan Lucas pun pergi ke kantin. Mencari tempat yang kosong untuk mereka dan teman-teman Haechan. Setelah menemukan tempat duduk, Mark pun memesan beberapa minuman.

"Widih, makasih Mark. Tumben lu beliin minuman. Eh, ini dibeliin, kan ?" Lucas bertanya.

"Iyaa, gue lagi seneng. Dah minum sana."

"Heheh, okee."

Mark melihat sekelilingnya. Saat mata Mark menangkap seseorang betubuh gempal dengan kulit coklat, ia pun melambaikan tangannya. "Hyuckie !!!"

Seseorang yang dipanggil itu pun ikut melambaikan tangannya. "Kak Nichoo !!!!"

Baru saja Mark beranjak dari duduknya dan ingin menyampari Haechan seseorang memeluknya dan membalikkan tubuhnya agar menatap orang itu.

"Koeun ?!"

"Mark, gue cinta sama Lo !"

Chup !

Koeun menciumnya tepat di bibirnya. Sungchan yang baru saja datang di kantin membolakan matanya. Ia melihat Haechan yang tengah berdiri, terdiam dengan matanya yang sepertinya akan mengeluarkan air mata.

"Koeun sialan ! KOEUN !" Teriak Sungchan.

Brak !

Mark mendorong Koeun sampai terbentur meja kantin. Ia tidak perduli jika lawannya adalah seorang wanita.

"Koeun ! Maksud Lo apa ?!"

"Gue suka sama Lo, Mark."

"Tapi gue udah punya- DONGHYUCK !"

Mark menoleh ke arah di mana Haechan datang. Di sana Haechan tengah menangis sembari menatapnya.

"Sial, Hyuck !"

Haechan sudah berancang-ancang untuk pergi, namun ditahan oleh Renjun.

"Jun, gue mau pergi hiks."

"Tunggu, Chan sebentar lagi."

"Maksud Lo apa, Jun ?" Tanya Jaemin pada Renjun, namun hanya dibalas senyuman dengan Renjun.

"Koeun !" Panggil Sungchan pada Koeun. Semua orang yang ada kantin saling berbisik-bisik melihat adegan drama itu.

"Sungchan ? Kenapa ?"

"Gue bilang di pipi ! Bukan di bibir, sialan !"

Bisikan-bisikan itu semakin ramai. Ada orang yang saling menuduh bahwa Koeun dan Sungchan bekerja sama ada juga yang bertanya-tanya.

"Lo kenapa marah, Sungchan ? Lagian mau di pipi atau di bibir sama aja. Sama-sama cium dan Lo kenapa seakan-akan gue melakukan kesalahan yang amat besar. Kan Lo sendiri yang ngasih rencana !" Marah Koeun.

Sungchan seketika mendecih. "Lo kira gue sebego itu buat nyetujuin rencana Lo ?"

"Sungchan..."

"Gue sengaja nerima karena, gue mau bales lo. Lo jahat sama Kak Haechan. Kakak gue !"

Kantin menjadi ricuh, Koeun membolakan matanya. "Maksud Lo ?!"

"Haechan kakak gue, kakak sepupu gue. Gue juga merasa berdosa udah cium kakak gue sendiri. Apa lagi nerima rencana busuk Lo !"

Koeun menggeram marah.

Sungchan berdiri di atas kursi kantin. Berteriak pada semua orang di sana. "Ekhem ! Semuanya, dengerin gue. Dia, Koeun. Kakak kelas gue, mengajak gue yang selalu adik kelasnya untuk berbuat jahat dengan cara memisahkan sepasang kekasih yang merupakan murid di sekolah ini, ya Haechan dan Mark. Dia ngancam gue bakal nyakitin Haechan kalau gue gak ikut kerja sama bareng dia. Jika tidak percaya, gue bakal sebar semuanya."

Sungchan menghela nafas terlebih dahulu dan melanjutkan ucapannya. "Kak Mark, maafin gue. Gue udah ngelakuin hal yang jahat sama Lo. Kak Hyuckie, maafin aku. Aku cuma gak mau kakak kenapa-kenapa. Jadi, aku rencanain ini semua. Untuk kalian semua, jangan marah pada mereka berdua apa lagi dengan Mark karena mereka tidak tau apa-apa. Biangnya adalah dia !" Sungchan menunjuk Koeun tepat pada wajahnya.

Suasana menjadi hening, namun tak lama usai seseorang menyoraki Koeun dan melempar makanannya pada Koeun.

"Huuu dasar jalang !"

"Koeun biadab !"

"Ini balasan gue karena sebelumnya udah ngerebut pacar gue !"

"Pelakor !"

Kata-kata hujatan terus mengalir, tubuh Koeun sudah kotor penuh dengan makanan. Sungchan tersenyum, ia pun pergi dari sana. Mungkin, sehabis kericuhan ini ia akan menemui Mark dan Haechan.

"Kak Mark !"

"Hyuckie !"

Mereka saling berpelukan. Mark mengecup kening Haechan. "Maafkan aku, Hyuckie."

"Gak, kak. Kakak gak salah. Semua salah Koeun."

Mark tersenyum dan kembali memeluk Haechan erat.

"Cieee udah selesai masalahnya. Abis ini makan-makan, yaa." Celetuk Lucas dengan alisnya yang naik turun.

Bugh !

Renjun memukul punggung Lucas. "Lo tuh, mereka abis kena masalah besar dan Lo seenaknya minta traktir !"

"Hehe, maaf mungil. Gue cuma bercanda. Btw, Lo kecil-kecil pukulannya kuat ya."

"Sialan !"

Tak lama kemudian Hendery datang dengan wajah bingungnya dan bertanya pada teman-temannya itu.

"Weh, ada apaan sih ribut-ribut ? Lo berdua ngapain pelukan ?" Jeni yang mendengar itu langsung merotasikan matanya. Lalu, mengajak Jaemin pergi, namun sebelum itu, ia mengucapkan sesuatu "Tadi ada ayam melahirkan. Udah-udah ayo, bubar. Ketinggalan kereta nih anak."

Semuanya pun pergi meninggalkan Hendery.

"Weh ! WOY ! Anjiiiir ! Tungguin gueeeee."

Hendery pun ikut berlari agar tak tertinggal oleh kawan-kawannya.

Selamat, Mark dan Haechan masalahnya telah selesai. Hanya menunggu cerita ini selesai.

TBC

Oke, ga jelas. Gak lama lagi selesai. Sampai jumpaaa !!!

Chatting | MARKHYUCK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang