82b (Cafe)

1.5K 165 2
                                    

"Lo masih inget sama kejadian waktu ulang tahun Lo beberapa tahun yang lalu ?" Tanya Jeffrey pada Mark.

Mark menelan ludahnya kasar. Ia sangat takut sekarang, takut jika kakak kekasihnya itu akan menuduhnya sebagai pembunuh.

"M-masih, kak."

"Bagus kalo Lo masih inget." Sekarang nada bicara Jeffrey menjadi rendah.

"Gue gak nyalahin Lo, Nicho. Karena, ya itu emang udah takdir." Lanjut Jeffrey.

"Gue dapet cerita ini dari ayah yang kebetulan adalah satu-satunya yang gak terluka parah. Beliau juga masih inget sama kejadiannya.

Jadi, saat itu lo nelepon Adek, kan ? Saat itu juga Adek nyuruh Ayah buat menambah kecepatan mobilnya agar sampai di tenpat tujuan, yaitu tempat di mana Lo ngerayain ulang tahun Lo, kan ?" Jeffrey menatap Mark dengan tajam.

"Y-ya, Kak. Maafin gue." Mark menundukkan kepalanya.

"Gue gak nyalahin Lo, Nicho. Karena, emang udah takdir mereka kecelakaan dan juga Ayah gak nambah kecepatan mobilnya, tapi emang kendaraan yang nabrak mereka aja yang bodoh karena lawan arah. Karena itu pula Ibu jadi koma."

Mata Mark membulat sempurna ketika mendengar kalimat terakhir yang kakak dari kekasihnya itu ucapkan. "I-ibu Donghyuck koma ?"

"Ya, Nicho. Entah sudah berapa tahun Ibu masih nyaman tertidur di ranjang rumah sakit." Jeffrey tersenyum miris.

Lidah Mark menjadi kelu. Seakan-akan ia menjadi bisu dalam sekejap. Ia benar-benar tak menyangka semua ini terjadi. Walau Jeffrey bilang bahwa bukan slaah dirinya, tetap saja dia merasa bersalah.

"Nicho." Panggil Jeffrey.

"Y-ya, Kak ?"

"Jangan merasa bersalah. Udah gue bilang, Lo gak salah, Nicho. Besok hari jadi pernikahan Ayah dan Ibu. Ayah ingin merayakan hari jadinya yang ke-18 di rumah sakit. Jangan lupa datang sama Adek, ya ?"

"A-ah, oke, Kak."

Jeffrey tersenyum lalu, ia beranjak dari kursi yang sebelumnya ia duduki. "Ayo, Nicho gue antar pulang. Adek pasti lagi nungguin Lo."

Mark mengangguk dan beranjak dari kursinya. Setelah itu, ia pun diantar Jeffrey ke rumah Bibi Kim secepat mungkin agar Harchan tak menunggu Mark lebih lama lagi.

TBC

Chatting | MARKHYUCK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang