33 (School)

5.6K 596 41
                                    

"Chaaaaaan !!!!"

"Apa siiih ?!" Haechan yang lagi ngerjain tugas dari gurunya yang tidak masuk itu terpaksa menoleh pada temannya, Jaemin.

"Yang di twitter semalem, Kak Mark yang chat ?" Tanya Jaemin.

"Ya, iya siapa lagi. Buktinya, Kak Dery sama Kak Lucas langsung tau. Jeno juga langsung tag Kak Mark." Balas Haechan.

"Kasian Jeno punya temen kayak si Mark." Celetuk Renjun.

Jaemin ketawa. "Seharusnya Lo lebih kasian sama nih beruang satu. Kasian dia dideketin sama orang kayak Kak Mark." Haechan yang mendengar ucapan Jaemin hanya cemberut.

Saat mereka lagi fokus-fokusnya mengerjakan soal, ketua kelas mereka memanggil Haechan.

"Haechan !"

"Ya, kenapa ?" Sahut Haechan.

Soobin, ketua kelas dari kelas Haechan memberi kode untuk keluar. Haechan yang malas bertanya langsung menuruti apa kata Soobin.

Saat Haechan keluar, wajahnya kembali kesal. Bagaimana tidak ? Ternyata ada orang yang menemuinya. Yang tak lain dan tak bukan adalah Mark.

"Kak, kan udah gue bilang... Sampai gue siap—" Ucapan Haechan terhenti ketika Mark menyodorkan paper bag untuk Haechan.

"Apa ini ?" Haechan menerima paper bag dari Mark dan mencoba untuk membukanya. Tetapi, hal itu ditahan oleh Mark.

"Bukanya pas istirahat aja." Ujar Mark.

"Ini dari Lo sendiri atau..."

"Dari Ibu gue. Pasti Lo lupa, kan ? Tapi Ibu gue keukeuh untuk ngasih ini ke Lo." Balas Mark.

Haechan mengangguk. "Ya, udah makasih. Eum... Bilang ke Ibu Lo juga kak, makasih atas ininya."

"Iya, sama-samaa. Ya, udah gue ke kelas dulu."

"Iya, Kak."

"Sampai nanti." Haechan tidak menjawab, ia hanya menatap punggung Mark yang kini semakin menjauh.

Tiba-tiba suara yang keras memasuki telinga Haechan.

"DOR !"

"AAAAA ! IH ! CHENLEEEE !"

"Hehe, lagian kakak malah bengong. Eh eh itu apa ?" Tanya Chenle sambil nunjuk Paper Bag yang ada di tangan Haechan.

"Bukan apa-apa. Kok Lo di sini, Le ?"

"Jamkos, bosen Kak. Lo juga, kan ?" Tanya Chenle memastikan.

"Gurunya emang gak ada, tapi tugas numpuk."

"Emangnya pelajaran apa sih ?"

"Mandarin, Lo tau kan gue bodoh di bahasa Mandarin. Si Renjun mah selow, tinggal isi aja." Mendengar jawaban Haechan, Chenle tertawa. Mengakibatkan suara lumba-lumbanya terdengar sampai penjuru sekolah.

"Chenle, berisik !" Tegur Soobin.

"Hehe, maap kak ! Eh, Kak Chan mendingan gue ajarin deh. Gue boleh masuk ke kelas, kan ?"

"Ya, boleh doooong. Ayo, masuk."

⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙

"Nana~"

"Nono~"

Jaemin dan Jeno berpelukan. Mereka itu sedikit lebay, membuat Haechan, Chenle, Renjun, Hendery dan Lucas menahan muntah. Ngomong-ngomong mereka sedang di kantin sekolah sekarang.

Chatting | MARKHYUCK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang