"Gift from Calum.".

625 61 5
                                    

   Sinar matahari sudah menusuk hingga kedalam kelopak mataku. Rasanya baru beberapa menit aku tidur di kasur empuk milik Calum ini. Padahal,aku sudah tertidur lebih dari 7 Jam. Kutolehkan kepalaku ke kanan. Calum. Ia masih tertidur dengan pulasnya. Satu hal yang perlu kalian ketahui, wajah Calum terlihat  merah sekali.

Kubangkitkan tubuhku dari kasur empuk milik Calum ini. Uuuhhh.. Tubuhku terasa jauh lebih segar ketika tidur di kasur ini daripada di kasurku sendiri. Entahlah,mungkin ini efek karna dapat beristirahat bersama lawan jenis. Aku tau itu norak dan konyol.

Kulirik Calum sekali lagi. Ntah dorongan darimana yang membuatku ingin meliriknya sekali lagi. Dia masih tertidur. Tentunya dengan wajah merahnya yang imut itu.

Aku pun mulai menuruni beberapa anak tangga yang cukup curam agar dapat sampai ke lantai 1. Kupandang sejenak isi Flat milik Calum ini. Semuanya tertata dengan rapi. Tak ada sedikit pun sampah yang berserakan di lantai. Sungguh,flat ini seperti Flat idamanku saja.

Telah kurasakan perutku berbunyi cukup nyaring. Kupikir,cacing-cacing di dalam perutku sudah meminta-minta agar aku mengisi perutku yang masih kosong ini. Fine. Kuputuskan untuk menengok isi dapur Calum yang bercorak hitam putih. Siapa tau, ada makanan yang bisa kuolah.

"Hanya roti dan selai apel?! Calum tidak asyik,"Keluhku ketika hanya mendapatkan kedua jenis objek itu di dapur Calum.

Dengan sangat terpaksa, aku memutuskan untuk membuat Roti selai Apel. Coba saja isi dapur juga kulkas milik Calum ini lengkap, aku bisa saja memasak lebih dari 10 menu makanan.

Tanpa babibu,aku langsung menaruh dua buah piring yang masinh-masingnya berisikan roti selai Apel di atas meja makan. Tak lupa, aku juga menaruh dua buah gelas susu putih yang terlihat segar.

"Well?"Aku terlonjak kaget ketika melihat Calum yang sudah bangun dari tidur pulasnya. "Maafkan aku karna telah menggunakan dapurmu,Cal.  Tapi,berita baiknya aku sudah membuatkanmu makanan,"ujarku kepada Calum. Calum tersenyun."Baiklah,ayo makan.".

Aku dan Calum menancapkan bokong kami di kursi makan masing-masing. Calum terlihat cukup senang karna aku telah membuatkannya makanan. Pun Calum mulai menggigit roti selai apel hasil karyaku. Ia terlihat sangat menikmati Breakfastnya.

"Kau suka,tidak?"Tanyaku memastikan. Calum mengganguk.

Sambil menyantap roti masing-masing, entah mengapa aku terus memikirkan Luke. Sedang apa Luke,ya? Apakah ia sedang di kampus? Atau malahan.... bersama Elena? Jalang murahan yang dikabarkan sedang dekat sekaligus memiliki hubungan khusus dengan Luke.

"Cal,Luke sedang apa,yaaa?"Tanyaku dengan wajah memelas."Bersama Elena. Maybe,sih,"Jawab Calum asal juga acuh.

Aku kembali terdiam ketika mendengar jawaban kaku dari Calum. Seburuk itukah Luke?

"Thanks atas rotinya. Nanti biar aku saja yang mencuci piring hingga perabotan makan lainnya yang kotor,"Ucap Calum."Kusarankan kau mandi dulu. Setelah kau dan aku mandi,aku akan memberikan hadiah untukmu karna telah membuatkanku makanan. Bagaimana?".

Aku menggacungkan jempolku tanda setuju pada sarannya.

°°°°

Sebuah T-shirt berwarna Hitam polos sudah kukenakan dengan rapinya. Tak lupa,aku juga mengguncir kuda rambut Keritingku.

Aku pun berjalan menuju Meja makan. Tempat dimana Calum memberikanku tawaran sekaligus saran.

"Cal?"Panggilku kepada seorang lelaki yang tengah memainkan Iphone. "Eh,ya,Camilia? Kau sudah mandi?"Tanyanya. Stupid Question."Tentu. Kau?". "Sudahlah.". Aku mengganguk pelan.

"Ya sudah,ayo cepat berikan aku hadiahnya! "Tuntutku kepada Calum. Calum mendengus."Kita bicarakan di kamar saja..". "Fine.".

Sesampainya di kamar,aku langsung merebahkan tubuhku diatas kasur kembali. Entahlah,aku sangat betah di kasur ini. Diikuti Calum yang juga merebahkan tubuh jenjangnya.

"Baiklah,ini mungkin penting bagimu. Tapi sama sekali tidak bagiku,"Ujar Calum."Bila aku memberikanmu informasi dan sebagainya, kau bisa menyebutnya dengan nama 'Gift from Calum'. Bagaimana?".

"Baiklah.".

"Aku akan memberitahumu beberapa kriteria wanita idaman Luke,"Ujar Calum. Hal itu membuatku melotot."Benarkah?". "Yup..".

"Pertama, Luke menyukai wanita yang masih Virgin.".

"Hey,benarkah?".

"Kau pikir saja sendiri,Camilia.".

"Kedua,Luke menyukai Wanita yang bisa bermain gitar. Aku dapat menggajarimu bermain gitar.".

"Ketiga,Luke sangat menyukai wanita dengan tubuh proporsional yang dapat membuatnya selalu Turn on,".

"Keempat,Luke tidak menyukai wanita dengan rambut keriting. Ia menyukai wanita dengan rambut lurus.".

"Kelima, Luke tidak suka dengan wanita yang sama sekali tidak menggerti soal masalah Kissing. Karna menurutnya, bila sudah 17 Tahun keatas,mereka sudah menggetahui cara-cara tertentunya.".

"Keenam, Luke menyukai wanita yang bisa mengerti dirinya.".

"Ketujuh,Luke tidak menyukai wanita yang membosankan. Selalu memakai setelan pakaian yang hampir mirip setiap harinya. Itu bukan style.".

"Kedelapan,perempuan itu harus mengerti cara terbaik agar bisa memuaskan Luke.".

"Kesembilan, Luke menyukai wanita yang langsung connect dengan kode ataupun rayuan mautnya.".

"Kesepuluh,Luke menyukai wanita lemah lembut dan suka tersenyum. ".

Aku diam. Kesimpulan dari seluruh tipe Luke sangat berbeda jauh dari ekspektasiku juga harapanku. Aku sama sekali berbeda 180° dari Tipe wanita idaman Luke.

"Kupikir, aku menyerah saja,Cal. Pulangkan saja aku kerumah dan biarkan aku membuka halaman baru,"Keluhku dengan wajah memelas.

"NO! Kau tidak boleh pulang!  Oh ayolah,kau harus mencobanya. Kita baru akan mulai. Kalau diibaratkan dalam proses pembelajaran,kita ini masih berada di ambang-ambang awal. Lebih tepatnya masih perkenalan. Belum masuk kedalam materi yang akan dipelajari. Aku tidak akan menggizinkanmu,"Ujar Calum panjang lebar."Apa salahnya untuk mencoba?".

"Lagipula,kau tidak seburuk itu,kok. Aku bisa membantumu merubah diri. Aku yakin,Luke bisa terpukau karenamu,"Ucap Calum."Ya,Camilia?".

Aku mengganguk pelan."Baiklah,aku akan tetap memperjuangkan Luke.".

"Nah,itu baru namanya Camilia!".

Baiklah,ini baru awal dari semuanya.

To be continue.

Calpal ListTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang