"Mali and Joy."

337 36 7
                                    

✖20✖

Hari ini mungkin akan menjadi penjelmaan Hari di Neraka. Kakak dan Ibu Calum akan berkunjung ke kediaman Calum. Setelah memaafkan Calum kemarin dan menerima tawarannya, Calum langsung menggajakku untuk pergi ke Mall dan membeli pakaian untuk 3 hari mendatang.  Tidak mungkin,kan? Aku pakai pakiannya.

Tak lupa,kami juga membeli Make up. Semua peralatan Make up ku tertinggal di Rumah. Tak ada satupun yang kubawa. Aku menyesal ketika hari itu tidak membawanya. Oleh sebab itu, kami pun berkunjung ke Toko Make Up untuk membeli alat make up. Sekedar Powder, Lipgloss,Lipstick,Lipbalm,Blush on,Eye liner, Bulu mata palsu,penjepit bulu mata,kertas minyak, Toner, dan Foundation.

Siang ini Kakak dan Ibu Calum akan kemari. Pastinya mereka akan menanyakan kedekatanku dengan Calum. Sudah berapa lama, Orang tuaku bekerja dimana, dan Kapan aku akan menikah dengan Calum. Bla bla bla itu pasti terjadi.

"Cam, Ambil Tank top mu di kamar. Mum dan Mali sudah dekat,"ucap Calum mengingatkan.

"Ayey Captain Calpal!"

Mungkin aku bodoh karna bersedia menjadi pacar gadungannya.ew.

°°°°

Tak lama kemudian, setelah aku berpakaian dan memakai Make up, Suara Taksi terdengar. Calum, yang sudah berpakaian rapi langsung berlari keluar. Ia membuka pintu utama dan langsung memeluk seorang wanita paruh baya itu.

"Mum, I miss you,"ucapnya pada Wanita itu. Kemudian ia beralih kepada seorang gadis yang kutebak Kakaknya.

"Mali,i miss you too,"ucapnya kembali.

Calum pun membantu kedua orang itu untuk membawakan barang-barang mereka. Aku? Aku di Dapur. Berpura-pura seolah-olah aku sedang memasak, padahal hanya ilusi agar aku tidak begitu canggung.

"Harum sekali,Calum. Siapa yang memasak?"tanya wanita itu kepada Calum.

"Oh,itu Camilia. Yang kuceritakan di Telfon,Mum,"jawab Calum.

"Cam.. kemari. Mum dan Mali sudah datang!"seru Calum.

Aku pun melepaskan celemek yang bersih itu. Kutaruh didalam lemari agar tidak diketahui oleh Mali dan Ibu Calum. Berjalan menuju Ruang Tamu untuk bertemu keluarganya.

"Maaf, aku baru selesai memasak,"dustaku pada mereka. Padahal, aku sama sekali tidak masak. Semua makanan diatas meja hasil Delivery.

"Ya Tuhan, Kau pacar idaman sekali,Camilia!"puji Mum Calum.

Aku pun duduk disamping Calum. Menggambil bantal untuk menutupi pahaku yang sedikit terekspos karna memakai mini skirt. Persetan dengan apapun! Ini pakaian paling tidak nyaman yang pernah kukenakan!

"Camilia, Calum sering bercerita tentang kamu. Ia bilang kamu jago masak dan baik sekali. Calum sudah merasa sangat nyaman sama kamu,"papar wanita itu padaku.

Aku tersenyum kikuk dan melirik Calum sinis. Ia hanya dapat tertawa pelan berusaha menyembunyikan wajahnya yang ingin kuhajar  itu!

"Ngomong-ngomong,aku Joy. Kau bisa memanggilku Joy atau Mum. Terserah saja,"ucap Joy."Dan ini Mali,kakaknya Calum. Kalau David, Ia Dad nya Calum. Kebetulan ia ada urusan mendadak jadi tidak bisa berkunjung." Aku mengangguk mengerti.

"Kau tinggal dimana,Camilia?"tanya Joy.

"Aku? Aku tinggal di Perumahan dekat  Kampus,"jawabku. "Rumah beratap merah dengan 3 tingkat. Cat berwarna Putih tulang , dan 4 buah mobil didalamnya."

"Luar biasa! Kapan-kapan mungkin kami akan berkunjung kesana untuk bertemu keluargamu,"balas Joy.

Bukanlah suatu hal yang baik bila Joy dan Mali berkunjung ke rumahku dan mengaku-ngaku sebagai calon mertuaku. Dad akan menebas leherku apabila Joy berkata yang aneh-aneh.

Calpal ListTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang