"Worst day ever."

236 29 18
                                    

✖25✖

Calum menatap langit-langit kamar dalam diam. Sejak pesan singkat dari Leona memasuki Inbox ponselnya ia terus diam dalam lamunannya.

"Nanti malam Leona dan Peyton mengajak kita dinner. Are you in?" Tanyaku sambil mulai mencari pakaian yang tepat untuk kupakai.

"Memangnya dinner dimana?"

"Leona tidak bilang?"Tanyaku balik.

"Dia hanya bilang dinner. Berempat. Aku malas,"Jawab Calum dengan nada jengkel.

Aku pun beranjak dari kursiku lalu merayap menuju kasur untuk menghampiri Calum yang tengah gundah itu.

"Sekali-kali,Cal. Kapan lagi coba? Pasti akan sulit ketika Leona memiliki anak nantinya. Peyton pasti akan sangat ove protective."Ucapku.

Calum mengangguk pelan walau dengan wajah yang masih ia tekuk. "Well, i'm in."

"Nah gitu dong!" Aku langsung mencium pipi kiri Calum lalu kembali melakukan aktifitasku.

°°°°

Sore telah menjadi malam secepat lari Calum ketika itu. Aku sudah berpakaian, namun Calum tampak tidak bersemangat. Ia masih terus memainkan iPhone nya tanpa perduli sudah pukul 6.30 PM, padahal kami janjian pukul 7.00 PM di Restoran pilihan Leona yang tengah berbadan dua itu.

"Cal, what the heck are you?"Pekikku sambil berjalan kearahnya. Mengambil iPhone kesayangannya itu lalu mendelik padanya.

"WHAT THE FUCK ARE YOU WRIGHT!" Balas Calum."Aku hanya main seb---"

"Sebentar apanya bodoh? Aku sudah selesai dan kau masih duduk diam seperti seorang idiot? Cepat kau berganti pakaian atau akan kuadukan Peyton kau ingin berse---"

"OH FUCK! JANGAN MENGINGATKANKU PADA MIMPI YANG KUDAPATI KETIKA BERUSIA LIMA BELAS TAHUN DULU!"

Cukup lima menit sampai akhirnya Calum siap. Aku iri pada Calum, ia bisa tampil tampan dalam waktu yang cukup singkat. Sangat tampan. OH WHAT THE FUCK ARE YOU CAMILIA? JELAS-JELAS CALUM ITU ANEH DAN TENGIL. SIAPA BILANG DIA TAMPAN?

Setelah siap, kami pun berjalan menuju Garasi untuk masuk kedalam Mobil Calum.

Selama perjalanan menuju Restoran yang kami inginkan, Calum tetap diam. Entah ia fokus pada jalanan atau pikirannya yang melayang-layang. Sepertinya ia sedang murka.

"Jangan cemberut begitu dong! Tambah jelek!" Sindirku yang langsung mencium pipi kirinya.

"WHAT THE FUCK ARE YOU CAMILIA! LIPSTICKMU BODOH!"Calum berusaha menghilangkan noda lipstick di pipi kirinya. Aku terkikik lalu kembali menaruh lipstick di bibirku.

"Mangkannya jangan melamun. Aku tau pikiranmu sedang melayang-layang,Hood."

Calum mendelik lalu tersenyum tipis. "Terserah deh!"

°°°

Sesampainya kami di Restoran tersebut, Calum langsung memarkirkan mobilnya di dekat pintu masuk. Menyuruhku turun dengan nada yang menjengkelkan dan berlari secepat kilat meninggalkanku kedalam Restoran. Sialan!

"Sana bilang cepet!" Calum mendorong tubuhku kepada seorang waitress lelaki. Sontak saja hal itu hampir membuatku terjatuh dan membuat waitress yang wajahnya hampir mirip dengan Adam Levine itu langsung menahan tubuhku.

"HEY SIALAN! DIA PACARKU JANGAN SENTUH-SENTUH! BAJINGAN!" Seru Calum yang dibalas tatapan heran waitress itu.

Aku langsung memukul-mukul pundak Calum karna sebal. Sedangkan Calum hanya bisa mengaduh kesakitan karna pukulanku.

Calpal ListTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang