✖17✖
Setelah kemarin Leona menikah, aku tak tau harus bagaimana lagi. Aku tetap merenung dan terus berdoa agar Peyton picik itu mau memberiku kesempatan agar bisa bertemu Leona kembali.
Calum sibuk dengan ponselnya, seperti biasanya. Aku? Ntah, hanya memikirkan Luke terus sampai membuat kepalaku pusing juga Leona.
"Mili, kau jadi ikut lomba lari tidak?"tanya Calum padaku.
Aku menggedikan bahuku tanda tak tau. "Lari aja gabisa masa ikut sih Cal. Palingan aku ntar ketinggalan terus dipermalukan. Capek ah."
Calum terkikik dan beranjak dari sofa. Menghampiriku yang tengah duduk di kursi makan. Ia memegang pundakku dan tersenyum.
"Kata Leona kamu itu gak gampang menyerah. Masa kamu kalah sih sama badan kamu,"ujar Calum.
"Kata Peyton semalam kamu kurusan tau! Trus kata leona kamu tambah cantik. Kata Elena, Mili tambah kurus sayangnya ga bisa dapetin Luke dan kata aku, emang kamu kurusan Mil. Congrates ya!"seru Calum.
Aku tersenyum dan menatap Calum dalam. "SERIUS JADI DIET AKU BERJALAN NIH? SERIUSS?"
"Iya. Ngapain boong sih. Udah kurusan harusnya seneng dong,"
Aku pun langsung memeluknya erat. Tak perduli sudah sesesak apa nafas Calum.
"Eh maaf Cal, terlalu seneng. Hehe.."
Calum pun mengangguk mengerti."gapapa lagi. Enak juga dipeluk kamu Mil. Anget trus empuk. Hehehe.."
Aku mendengus pelan. "Wuteva. Dont care."
"Mil, katanya lusa atau 3 hari lagi lomba lari bakalan diselenggarakan. Ikut ga?"tanya Calum padaku.
"Kata kamu enaknya ikut ga,Cal?"tanyaku balik.
Calum mengangguk pelan."Kenapa enggak Mil? Siapa tau ketemu Luke terus kamu tambah seneng."
"Iya juga ya,Cal."
"Nah gitu dong."
"By the way Elena canci bet semalem. Ya kan,Cal? Ga naksir lagi? Rambutnya please gakuaatt."Godaku yang membuat Calum menggerutu.
"Sumpah ya,Mil,jangan nge throwback. Basi tau gak?".
****
Rasanya puas bisa membuat Calum salah tingkah setengah mati. Yep, setelah menunjukan Puberty ku bersama Leona ia sangat terkejut bukan main. Mungkin ia berpikir bahwa ia adalah lelaki yang sangat tidak beruntung karna tidak bisa mendapatkan gadis secantik Leona dan malah membiarkannya bersama Peyton.
Poor Calum Thomas Hood.
"Ya elah lebay deh! Cuman dikasih foto puberty nya Leona udah salah tingkah setengah mati. Apalagi.."
"Apalagi apa hah? Leona lagi jungkir balik? Lagi merem? Tunggu.. jangan bilang lagi.."
"Lah dia yang minjem hp aku trus ya udah deh, Calum pervert banget. Sumpah!"seruku diakhiri kikikan pelan. "Orang foto Leona cantiik banget pake dress warna ungu gitu. Nih, kirimin ya Cal."
Calum menarik iPhone ku dan menggerutu sendiri. "Gak perlu di kirimin deh,Mil. Cuman perlu ngeliat aja. Lagipula menuh-menuhin ponsel aja nyimpen foto Leona."
"Menuh-menuhin atau.."
"Emang menuh-menuhin kok."
"Menuh-menuhin ponsel atau menuh-menuhin hati yang kosong ?"godaku.
***
Sore ini aku dan Calum berlatih untuk lomba lari. Aku sama sekali tidak mengharapkan menang pada lomba itu. Yang penting aku bisa sehat dan bugar seperti gadis-gadis cantik yang lain. Aku pasti bisa! Camilia Thomas Wright pasti bisaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Calpal List
FanfictionThis book tells about me and my way to get him. I don't care if this sounds ridiculous or weird. But, I'll keep trying. " I Will do everything just for you." -Camilia Thomas Wright. Cover by: @michaelumutan