✖️ 10 ✖️
"Kita akan kedatangan tamu!!" seru Calum histeris kepadaku.
Sedari tadi pagi, Calum terus menyerukan soal tamu yang akan datang ke Flatnya. Entah siapa tamu yang akan datang. Aku berharap,sih, bukan tamu yang aneh-aneh. Tapi kalian taulah typical Calum seperti apa. Ia memiliki banyak kejutan pahit sampai manis.
"Ayolah,Cal, beritahu aku siapa tamunya,"pintaku kepadanya. Kurasa aku sudah mulai penasaran dengan tamu yang dipuji-puji olehnya itu.
"Lihat saja nanti Cam, kau pasti menyukainya,"balasnya. kembali jawabannya yang penuh misteri itu membuat tanda tanya besar di otakku.
"Ya sudah, namanya saja. Siapa namanya?"Tanyaku kepada Calum kembali.
Calum terkikik seraya turun dari sofa berwarna hitam tersebut. Kemudian, ia mulai berjalan ke arahku yang tengah berdiri tepat disamping meja makan."Namanya? Thomas. Seperti nama tengah kita berdua. Camilia Thomas Wright dan Calum Thomas Hood.".
"Sejujurnya... aku tidak pernah memperhatikan nama tengah kita yang sama,Cal."
"Oh, yasudah lupakan saja." ;(
Ting.. tong.. ting.. tong..
Terdengar bahwa seseorang telah membunyikan Bel Flat dari luar. Mungkinkah itu Thomas? Sang tamu misterius yang sangat Calum banggakan. Aku penasaran dengan tamu bernama Thomas itu. Apakah ia seseorang yang baik atau malahan Annoying?
"Biar aku yang membuka pintunya,Cam,"Ucap Calum.
Ia pun berlari ke arah pintu depan untuk membukakan pintu untuk seorang tukang pos. Tunggu, jadi Thomas itu sebuah paket? Bukan manusia? Calum bercanda,kan?
"Thanks sir,"ucap calum seraya menutup pintu depan.
Ia kembali berlari ke arahku untuk memberitahuku apa yang ia bawa. Ya tuhan, itu mungkin bukanlah tamunya. Tidak mungkin tamu yang Calum maksudkan itu sebuah paket.
Calum pun menaruh sebuah kotak yang terbalut dengan kertas berwarna coklat diatas meja makan. Dari mimik wajahnya, terlihat sekali bahwa ia sudah tidak sabar untuk membuka kotak tersebut. Tentu saja aku yang berada disampingnya pun merasakan hal yang sama.
"Here we go,"Jemari Calum mulai merobek kasar kertas yang membalut kotak tersebut. Perlahan tapi pasti, kotak itu pun terbuka dan memperlihatkan seluruh isinya.
"Thomaassss!!!"Seru Calum dengan wajah bahagianya, lain dengannya, aku malahan menjerit ketakutan.
Aku masih tidak menyangka dengan apa yang baru saja kulihat. Iya, si Thomas- Thomas itu. Kupikir, ia lelaki yang tampan atau malahan wanita yang cantik. Ternyata, Thomas itu adalah anjing yang baru Calum beli beberapa hari yang lalu. Holy crap, kenapa ia jago sekali menipuku?
"Cal, mengapa kau membeli anjing? aku takut dengan anjing, bodoh!" Gerutuku kepada Calum.
Bukannya meminta maaf, ia malahan melemparkan anjing berbulu itu ke arahku. Sontak, aku pun mengghindar sekaligus menjerit. Calum memang gila. Gila!
"Aku takut,Cal. Thomas pergi! Hush.. hush...".
Holy shit. Anjing itu terus menggejarku bagaikan umpan makan siangnya. Sedangkan Calum sang majikannya terus menertawaiku bagaikan acara komedi siang harinya. Awas saja kau,Hood! akan kubalas kau!
✖️
Menggeringkan rambut dengan handuk.
Menyeka air mata.
Menggurung diri di kamar.
Itulah yang akan kulakukan siang hari ini. Aku tidak ingin bertemu anjing sialan itu lagi. Sudah cukup dia menjilatiku dengan air liurnya yang menjijikan itu dan menggharuskanku untuk mandi dengan sabun yang sangat banyak.
Aku memang phobia akan anjing. Bagiku, anjing adalah makhluk ciptaan tuhan yang selalu membuatku bergidik ngeri. Tentu saja karna air liurnya. Oleh sebab itu, aku selalu mengghindari keberadaan anjing dimana pun dan sekarang, sebuah anjing bernama Thomas itu akan tinggal satu atap denganku. Rasanya aku ingin mati saja .
Tok..tok..tok..
"Mau apa kau kemari? Belum cukup menyiksaku dengan anjing mu?"gerutu ku kepadanya.
"Aku.. Aku.. Hanya ingin membuat phobia mu hilang,"sahut Calum dari luar."kau tau,kan, kalau Luke juga punya anjing?".
"Iya,aku tau. Namanya Molly.".
"Karna itu, aku ingin kau bisa menyukai anjing. Karna Luke kan, suka anjing. Aku ingin agar Luke dapat melihatmu dan menilamu dengan baik,"tambahnya.
"Tapi bukan begitu caranya.".
"Aku akan berusaha agar kau dapat menyukai anjing. Aku tau caranya. Keluarlah dari kamar ketika perasaanmu sudah enakan. Aku minta maaf soal.. Tadi,"
Calum's pov
Apakah Camilia masih marah,ya?
Apakah ia masih menangis?
Aku tau tindakanku salah. Memberikan harapan palsu padanya dan membuat phobia nya kambuh. Uuuhh... Padahal, aku hanya ingin agar ia dapat menjadi wanita idaman Luke. Hanya itu. Tapi, baru jalan sebentar saja, Camilia sudah tidak bersemangat.
"Calum." Aku mendongakkan kepalaku ke arah seorang gadis berwajah merah karna habis menangis.kupikir, perasaannya sudah membaik.
"Kau.. Sudah baikan,Cam?"tanyaku.
Ia mengangguk pelan."Aku akan mencoba menghilangkan Phobia-ku. Bagaimanapun caranya. Tapi kau bisa membantuku kan?!"tanyanya memastikan. Aku mengangguk mantap.
✖️
Thomas, anjing yang membuat Camilia menangis habis-habisan telah aman bersamaku. Sedangkan Camilia, ia tengah berada di dapur. Mempersiapkan segala macam makanan dan minuman untuk Thomas. Aku senang Camilia mulai terbiasa dengan keberadaan Thomas. Walau kutahu, ia masih takut.
"For ya, Thomas,"ucap Camilia seraya menaruh makanan Thomas di depan kandang kecil milik Thomas. Tak lupa, Camilia mengusap kepala Thomas pelan. Aku tau bahwa ia masih sedikit parno akan Anjing.
"Sudah,kau balik saja ke kamar. Thomas kau serahkan saja padaku,"balasku membuatnya menatapku heran.
"Kau bercanda? Thomas juga termasuk tanggung jawabku! Luke suka anjing, berarti aku juga harus menyukai anjing,"tambah Camilia.
Aku menggedikan bahuku tanda mengalah pada Camilia."Well, terserah kau saja,Cam.".
"Baik,ajarkan aku cara menggendong anjing, mengelus bulu-bulu nya dengan baik dan pokoknya... semuanya,deh!"seru Camilia.
"Hitung-hitung diet,ya gak?".
Camilia mengangguk pasrah."Baiklah..".
To be continue..
*GA NIAT UPDATE SEBENERNYA GUE SIBUK BNGET. SORRY FOR THE SHORT CHAP AND BYE!*
KAMU SEDANG MEMBACA
Calpal List
FanfictionThis book tells about me and my way to get him. I don't care if this sounds ridiculous or weird. But, I'll keep trying. " I Will do everything just for you." -Camilia Thomas Wright. Cover by: @michaelumutan