✖21✖
"Cieee... Calum sama Camilia,"goda Mali yang membuatku terus mendengus.
Setelah kejadian brutal malam itu, Mali terus mengejekku. Ia bilang bahwa aku sudah siap untuk melepas keperawananku. Yang benar saja?
"Ayolah,Mali,Camilia, kita makan dulu. Mum sudah buatkan makanan,"ucap Joy dari arah dapur.
Aku pun menyeka keringatku kemudian menepuk pundak Mali."Kumohon jangan katakan hal itu pada Mum. Aku sudah jelaskan padamu tentang ini. Semalam Calum juga sudah menjelaskan,kan?!".
Mali terkikik."Itu tidak dapat membuktikan bahwa kalian memang tidak Make out."
"Ia sama sekali tidak meraba pahaku--".
"Lalu mengapa jalanmu sedikit pincang?"tanya Mali kembali.
Aku mendengus. Kami pun duduk di kursi makan. Joy memutuskan untuk pergi sebentar menuju Mini market untuk membeli Makanan kecil untuk cemilan kami.
Sambil meneguk Susu putih ku, aku menatapnya jengkel."Aku terpeleset. Semalam hujan,"jawabku apa adanya.
Mali tertawa."Ah masa? Aku tau kau sudah melakukannya semalam. Nikmat bukan?".
"Sumpah Mali,aku berani bersumpah bahwa kami tidak melakukan apapun!"seruku kembali.
"Ya sudah,ceritakan kronologinya." Pinta Mali sambil menggunyah Sandwich Tuna nya.
Aku menghela nafas panjang. Kutengok ke kanan dan ke kiri untuk memastikan bahwa keberadaan Joy sudah tidak terdeteksi lagi.
"Janji ya? Ini hanya rahasia kita bertiga?" Ucapku. Mali menggiyakan.
"Calum menggajakku Make out semalam. Ya penyebabnya omongan kau dan Mum. Setelah memelukku,ia malahan meraba tubuhku. Gila. Itu menggilakan dan membuatku panik bukan main! Lalu ketika ia tengah meraba pahaku,untung saja kau datang dan menjerit,"jelasku."Kalau tak ada kau, aku sudah tidak perawan sekarang."
Sambil membetulkan rambutnya,Mali terkikik."Kau ini polos sekali,Cam. Kau salah memilih adikku yang mata keranjang itu. Kau kesambar apa sampai mau-maunya berpacaran dengan adikku?".
Persetan dengan apapun Mali! Siapa juga yang ingin menjadi pacarnya? Aku hanya pacarnya sementara selama kau dan Joy berada di Rumah.
"Mau pergi ke rumah temanku tidak? Sore ini? "Tanya Mali. "Tenang, ini pasti akan sangat seru!".
"Kemana?".
"Ya mendekati malam gitu,sih. Jam 9 malam kita berangkat. Lagipula tengah malam Calum baru pulang. Habis mabuk palingan,"ucap Mali.
Aku menautkan alisku heran."Calum tidak pernah mabuk sebelumnya,Mali. Ia lelaki baik-baik."
"Karna ia tidak mau kehilanganmu, Baby Cam."
Oh. Baby Cam?
°°°°
Joy dan aku tengah berada di ruang tengah. Mali? Ia sedang di kamar Calum. Membereskan barang-barangnya karna besok ia harus kembali pulang. Aku kangen Calum. Ia tidak ada disini.
"Cam,"panggil Joy padaku.
Aku melirknya dan tersenyum. Seolah-olah tak terjadi apapun diantara kami berdua. "Whut?".
"Aku suka hubungan kalian,"ujar Joy berterus terang."Kapan kalian akan menikah?"
Lagi. Wanita paruh baya ini bertanya. Sudah lima ribu kali orang ini bertanya dan selalu membuatku geram. Pertanyaannya tidak pernah masuk akal dan selalu membuatku pusing tujuh keliling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calpal List
FanfictionThis book tells about me and my way to get him. I don't care if this sounds ridiculous or weird. But, I'll keep trying. " I Will do everything just for you." -Camilia Thomas Wright. Cover by: @michaelumutan