✖️12✖️
Calum.
"GYM? SERIUS?"jerit Camilia heboh. Aku mengangguk menggiyakan.
"Mau bangetlah! Siapa coba yang enggak mau nge- gym? Pasti disana seru banget!"seru Camilia kembali. Yang kulakukan hanya mencubit pipi nya karna gemas akan tingkah idiotnya."Sakit tau!".
"Ya sudah, cepat kau ke kamar dan mengganti pakaianmu! Kita akan pergi ke Gym secepatnya!"ucapku yang membuat Camilia beranjak dari sofa untuk pergi ke kamarnya.
Well, aku sudah tidak sabar akan bertemu Stella disana. Tentu saja Gym yang akan kami kunjungi nanti pun sering sekali di kunjungi Stella. Aku sudah tidak sabar jadinya.
Setelah Camilia siap dengan T-shirt putih dan skinny jeans nya, aku memutuskan untuk berangkat menuju tempat Gym menggunakan Motorku. Awalnya, aku ingin menggunakan Mobilku yang sudah menanti didalam teras rumah. Ralat semua perkataan Camilia sebelumnya, kami tidak tinggal di Flat yang besar melainkan kami tinggal di Rumahku yang cukup dekat dengan Gym langganan Stella.
Sesampainya di tempat Gym, aku langsung memarkirkan motorku di tempat parkir khusus motor yang tidak jauh dari pintu masuk Gym. Setelah itu, kami berdua pun memutuskan masuk kedalam Gym untuk kepentingan masing-masing.
"Cal, kamu enggak nge- Gym?"tanya Camilia. Aku menggeleng seraya merogoh ponselku lalu duduk di sofa yang tersedia di ruang tunggu."Kau saja,aku malas. Serahkan saja pada Mr. Bryan, aku sudah menitipkanmu padanya. Ia akan menggajarimu. Biarkan aku disini, aku sedang malas,"jelasku yang membuat Camilia menggedikan bahunya pasrah,lalu berjalan meninggalkanku.
Aku terus menatap ponselku untuk membalas Pesan singkat yang dikirimkan Michael. Ia berkata padaku bahwa tubuhnya sedang sangat tidak Fit dan tentu saja ia memintaku agar memberitahukan soal kondisi badannya kepada Luke dan Ashton. Selain meminta doa,ia juga meminta agar pertemuan kami diundur untuk beberapa hari. Tentu saja aku dan kedua temanku tidak dapat menolak.
Selagi Camilia Gym, aku terus memainkan ponselku di kursi tunggu. Sekedar hanya untuk membuka Instagram dan Twitter. Tidak lebih. Ya tuhan, Stella dimana sih? Kenapa ia tak kunjung datang? Apakah aku harus memberikannya pesan singkat?
Well,fine. Baiklah.
To: Stella <3
Um, Hai Stella. Kuharap aku tidak menganggumu.
Aku selalu merasa awkward setiap mengirimkan pesan kepadanya. Kadang pula aku seperti kehilangan kata-kata dari mulutku. Yang bisa kukatakan hanya 'Hai' 'iya',dan 'baik'. Holyshit. Itu buruk sekali. Aku bagaikan orang idiot di hadapannya. Tak lama,ponselku kembali berdering.
From: Stella <3
Katakan saja apa yang kau mau,Calum. Sebentar lagi aku akan pergi Gym. Jadi cepatlah kalau kau ingin berbicara.
Aku hanya dapat tersenyum sambil memandangi pesan singkat yang dibuat Stella. Aku kangen sekali dengan kata-kata jutek yang ia selalu berikan padaku. Aku sangat merindukannya bagai Semut yang rindu dengan gula nya.
"Aku mau Mr. Bryan,"ucap seorang gadis kepada Ms. Hannah. Aku tertegun ketika mendengar suara itu. Suara itu sangat tidak asing di telingaku. Itu Stella, aku yakin bahwa itu Stella.
"Calum,"dan itu memang benar dia."Kau mau Gym juga?"Stella dengan tank top merah juga short pants nya tersenyum ke arahku. Bagaikan masuk ke surga, aku sangat turn on ketika melihatnya dengan pakaian mini begini.
"Cal, jangan bengong,dong! Kesini sama siapa?"tanya Stella kepadaku.
"Sendiri,kok,"dustaku. Stella mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calpal List
FanfictionThis book tells about me and my way to get him. I don't care if this sounds ridiculous or weird. But, I'll keep trying. " I Will do everything just for you." -Camilia Thomas Wright. Cover by: @michaelumutan