59.pikiran

168 23 11
                                    

Nari masih memegang gagang pintu sambil menangis
"Karena aku...? "
"Ini semua karena aku? "

Nari berlari kearah kaca dan melihat diri nya sendiri "jinjja.aku sudah membuat mereka menjadi seperti itu. Benar aku..."

Masih tidak percaya dengan yang dia dengar tadi. Dan perdebatan para orang orang di bawah sana, Nari terisak sambil mengeluarkan air mata "apa yang sudah kamu lakukan babo?! "

"Kamu sudah hampir membuat sebuah keluarga pecah"

Nari mendengar suara Nana dan langsung berbalik.

"Aku? "
"Hampir membuat Bangtan Hancur...?. Aku? "

Nana menghela nafas dan berjalan memegang pundak Nari.
"Nari.kenapa aku menyuruh nya cepat datang kesini, itu untuk ini. "
"Eonni.tidak mau adik Eonni terjebak dalam keadaan seperti ini, Eonni. Ingin kamu tau. Kamu hampir mempermainkan 2 hati dan perasaan dari mereka. Eonni mau, kamu paham dengan semua itu"

"Kamu seharus nya tidak melakukan itu. Biarkan mereka mengatakan nya sendiri, bukan dengan cara berdebat seperti tadi"
"Kalau kamu memang Eonni ku. Kamu tidak akan melakukan hal yang akan menambah luka di hati adik nya, tapi kamu sebalik nya"

Nana menggeleng dan memegang tangan Nari
"Aniyo.bukan begitu, aku...."

"Kamu seharus nya tidak melakukan apa pun untuk ku. Kamu seharus nya mencari solusi, tapi kamu malah memperumit nya"

Nana mengusap wajah nya dengan kasar dan berteriak "YA!. TERSERAH KAMU MAU MENGANGGAP NYA SEBAGAI APA!, TAPI HAL YANG TIDAK AKU SUKA DI SINI ADALAH. DIMANA JIMIN YANG BERUBAH MENJADI HATI IBLIS ITU KARENA KAMU!, KAMU TAU!. KAMU SEHARUS NYA SADAR. KAMU TIDAK PANTAS MENUNJUKKAN KEMESRAAN KALAU KAMU DAN JUNGKOOK TIDAK MEMILIKI HUBUNGAN APA PUN!. KAMU FIKIR. KAMU HIDUP DI SINI HAMPIR 1 LEBIH. APA KAMU FIKIR HANYA JUNGKOOK SAJA YANG MENYIMPAN PERASAAN NYA?. TIDAK!. ITU SALAH, KAMU HARUS BERFIKIR MENGGUNAKAN LOGIKA MU"

Nari mendecik dan tertawa tidak menyangka, melihat Nana berteriak di hadapan nya.

"Ga(pergi)"

"Mwo? "

"GA!!!"
" GARAGO!!!! "

Nana melirik Nari dengan tersenyum tidak menyangka, bahwa dia di usir

"Arraseo"
"Aku akan pergi"

Nana pergi dan menutup pintu. Nari tertawa sedih "maja.kamu benar. Aku sudah di buta oleh apa yang aku lihat, sampai sampai mata hati tertutup untuk menyadari semua ini. Kamu benar. Aku yang salah"

+++
+++

Nana masih berdiri di depan pintu kamar Nari lalu menggaruk kepala nya karena frustasi
"Aku seharusnya tidak berteriak seperti tadi, Dan aku begitu menyalahkan nya. Aku harus menjelaskan nya kembali, aku terlalu terpancing emosi tadi"

Jadi Nana memutuskan untuk masuk kembali.

Nana masuk dan melihat Tas yang ada di tangan Nari. Seketika Nana tidak bisa berfikir dengan apa yang dia lihat
"Nee, ahjussi"

Nari berbalik dan melihat Nana mematung

"K-kamu mau kemana? "

Nari hanya diam dan tidak menjawab nya.

Nana memegang kepala nya karena kacau "dengar.jangan----"
"Kim Nari! "
"YAK!!! KIM NARI!!! "

DOKTER PRIBADI BANGTAN [𝚂1 𝙴𝙽𝙳//𝚂2...? ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang