30

1.7K 194 62
                                    

04 April 2021


Ada Sh*p33 4.4 sale

Aku ngasih 4.4 special dobel up aja deh. Skaligus gantiin yg kmrn😂

Selamat membaca💖💖💖

"Seokjin, bagaimana keadaan Joohyun?"

Seokjin menoleh ke sumber suara. Terlihat kedua mertuanya sudah tiba. Bagaimana mereka secepat itu sampai rumah sakit, padahal Joohyun belum bisa dijenguk karena masih dalam proses pemeriksaan oleh dokter. Apa Hyunbin mengendarai mobilnya secepat kilat?

"Umm... masih diperiksa dokter, ma, pa. Dia mengalami pendarahan."

Wajah Hyunbin terlihat gusar. "Apa ini karena berita yang papa rilis?"

Seokjin terdiam. Ia tak tau pasti apa yang membuat istrinya sampai pendarahan seperti itu. Oh, mengingat ini membuatnya ingin menghujat dirinya sendiri. Bagaimana bisa seorang suami, calon ayah, tidak tau apa yang terjadi pada ibu dari anaknya? Apa sudah pantas ia disebut sebagai suami sekaligus calon ayah siaga? Jawabannya tentu belum. Diperjelas lagi. BELUM.

Yejin mendekati Seokjin. Wanita itu lalu memeluk menantunya tanpa ragu. Mata Yejin berkaca-kaca tetapi tidak sampai menangis. Mengusap-usap lembut kepala belakang Seokjin. Menenangkan.

"Kau pasti begitu ketakutan tadi. Tak ada yang bisa kau jadikan sandaran untuk berbagi rasa takutmu."

"Ma...," tangan Seokjin masih kaku. Belum bisa membalas pelukan mama mertuanya.

"Tak apa. Semua pasti baik-baik saja. Joohyun sudah ditangani dokter."

Seokjin segera membalas pelukan itu dengan pelukan yang erat. Rasa pelukan itu begitu hangat dan menenangkan. Menguapkan sedikit kerinduan Seokjin pada Hyekyo, ibu kandungnya.

"Aku lalai..."

"Tidak. Kau sudah berusaha melakukan yang terbaik sebagai suami, juga calon ayah."

Hyunbin mendekati Seokjin dan istrinya. Ia tersenyum tipis lalu menepuk bahu Seokjin beberapa kali. Menguatkan dan memberi dukungan.

"Apa pendarahan itu pasti keguguran ma?"

Son Yejin menggelengkan kepala. "Tidak. Tidak pasti. Asal penanganan tepat dan tidak terlambat, masih ada harapan. Kita berdoa ya."

"Keluarga Nyonya bae Joohyun?" Seorang dokter wanita akhirnya muncul setelah beberapa waktu memeriksa Joohyun.

"Kami orang tuanya, Dokter," ucap Hyunbin.

Seokjin melepaskan pelukannya dengan ibu mertua. Ia lalu mendekati dokter yang memeriksa Joohyun. "Saya suaminya, Dok."

Dokter itu mengangguk. "Begini, pasien sedang istirahat. Kondisinya sekarang sudah stabil. Tapi, ada berita yang kurang baik mengenai kandungan pasien."

Seokjin terdiam sesaat. Ia tak percaya dengan apa yang akan diucapkan dokter itu.

"Calon cucu kami bisa selamat kan dok? Suaminya tidak terlambat membawa anak kami kemari," ucap Yejin.

Dokter itu kembali mengangguk. "Syukurlah Suami pasien benar-benar sigap. Jadi, janin tersebut masih bisa diselamatkan. Tetapi, berita kurang baik itu karena janin yang dikandung pasien lemah. Sangat lemah. Kami perlu memonitor keadaannya karena dikhawatirkan janin itu bisa luruh sewaktu-waktu."

HEARTLESS [JINRENE Ver]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang