Bacain jinrene jadi memantik mood nulis😂😂😂 thanks. Skrang lagi otewe baca my addiction keknya judulnya itu😅Ini udah chapter terakhirr...
.
.
.
.D
ua minggu sudah berlalu. Tentu Joohyun sudah diijinkan pulang. Untuk baby Kim, hari itu adalah dua hari ia berada di rumah besar milik orang tuanya. Setelah menghabiskan banyak hari di rumah sakit, secara signifikan perkembangan baby Kim meningkat.
Pulangnya Baby Kim membuat semua orang bersuka cita. Tetapi tidak dengan Bae Joohyun. Wanita itu moodnya naik turun ketika bayi yang dirindukan sudah di rumah.
Butuh adaptasi!
Begitulah kata Seungwan dan Yejin.
Joohyun menangis. Sejak bayinya datang, ia merasa tak diharapkan menjadi ibu. Bayinya pasti menangis jika berpindah ke tangannya. Joohyun uring-uringan sendiri.
Berulang kali Seokjin menghela nafas. Dadanya terasa sesak. Kepalanya sakit karena bingung. Speerti memiliki dua bayi sekaligus.
"Anak papa nangis terus. Haus nak? Lapar?" Seokjin melirik Joohyun yang enggan menoleh ke arah mereka.
Suara tangis bayi tak membuat Joohyun penasaran juga menoleh. Terdiam memandangi luar jendela. Pepohonan yang rindang dan memberi kesan tenteram pada balkonnya.
"Hyunie diam dulu ya. Papa bilang ke mama dulu kalau Hyunnie lapar."
Ajaibnya, tangis bayi mungil itu reda. Seokjin berjalan ke arah istrinya. Duduk tepat di samping Joohyun yang terlihat melamun.
"Kau tak mau memberi Asi pada Hyunseok?"
Joohyun menggelengkan kepala. "Aku sudah mompa tadi. Minta pada mama."
Seokjin tau jika Joohyun kecewa. Puteranya selalu menangis jika Joohyun yang menggendongnya. Bahkan ketika tangan Joohyun menyentuh sedikit saja kulit bayi mungil itu, pasti bayi itu menangis.
'Ternyata tak semudah itu menyatukan kita bertiga...'
"Mau menggendongnya?"
Joohyun tersenyum tipis. "Dan membiarkan dia menangis? Sana bawa pergi. Kepalaku rasanya mau pecah mendengar tangisannya."
Seokjin meninggalkan Joohyun. Membawa Hyunseok ke luar. Niat hati Seokjin, agar mertuanya mau menjaga Hyunseok sebentar. Di bawah sana juga ada Yerim. Pasti aunty baru itu juga senang jika diminta menjaga Hyunseok.
Sepeninggalan Seokjin, Joohyun mendecih. "Bayi itu berkah atau musiibah? Kenapa dia malah tak mau dekat denganku? Seokjin memilih dia hmh..."
.
"Yerim, ambilkan asi untuk Hyunseok ya," pinta Yejin yang segera Yerim jalankan.
Yejin menatap iba pada Seokjin. Tak seharusnya ia berada dalam posisi memilih anak atau istri.
"Pergilah. Tenangkan istrimu. Hyunseok aman bersama mama. Kasih pengertian. mungkin cara menggendong dia kaku, makanya Hyunseok belum nyaman. Pergilah."
Seokjin mengangguk.
"Kalau ada apa-apa, bilang ya kak."
Seokjin melirik pada Jisoo yang sedang libur. Ia lalu mengangguk.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTLESS [JINRENE Ver]√
FanficKisah perjodohan si kaya dan miskin memang sudah sering terjadi. Pria dan Wanita yang tidak saling mencintai, dipertemukan dalam keadaan yang membuat mereka saling membenci. Mengarungi bahtera rumah tangga yang tentu tidak mudah. Panas selalu membar...