Aku bukan seorang fluent English, tapi jika ada tata bahasa yang kurang tepat, sangat diterima koreksinya karena ada dialog yang menggunakan bahasa Inggris. Thx
.
.
.
Seokjin tak peduli ketika ia berpapasan dengan beberapa orang akan dianggap seperti orang gila karena ia berlari begitu cepat, dengan mata yang berusaha menyisir jalanan yang ia lewati. Tak terpikirkan di otak Seokjin untuk menanyakan pada orang-orang di sekitar. Ia juga tak memiliki foto Bae Joohyun.
"Kau dimana?" gumam Seokjin. Ia tak ingin terjadi hal buruk pada Joohyun karena itu menyangkut tanggung jawabnya di hadapan Bae Hyunbin nantinya.
Seokjin kembali berlari, hingga ia terhenti di sebuah titik, dimana ia melihat benda yang ia kenali. Ia tak hapal sesuatu tentang Joohyun, tapi ia yakin sepasang slip-on yang tergeletak di hadapannya kini adalah milik Joohyun. Ia sempat melihat Joohyun mengeluarkan benda itu. seokjin mengambil slip-on tersebut, melihatnya dengan seksama. Salah satunya sudah putus. Ia lalu menoleh ke sana kemari, mencari tau keberadaan Joohyun.
"Excuse me, I found it here," Seokjin memperlihatkan benda di tangannya. "Did you see the owner?"
"Um, sorry. I just arrived."
Setelah mengatakan hal itu, orang yang ditanyai Seokjin segera pergi.
"Dia pasti masih berada di sekitar sini," Seokjin kembali bergumam. Ia lalu kembali berjalan. Ketika itu, ia bertemu dengan dua orang wanita yang terlihat sedang bersantai. Terlihat dari cara duduk mereka yang menikmati laut malam. Menggelar tikar di atas pasir.
"Excuse me, can I ask something?" Tanya Seokjin.
Kedua wanita itu mengangguk.
"Ummm, I'm looking for my wife."
"Do you have her picture?" Tanya salah satu wanita itu tanpa menunggu kalimat lain dari Seokjin.
Seokjin menggeleng ragu. "Umm no. I forgot to bring it. But I remember, she called me a few minutes ago and she was shouting. I'm worried she's in trouble."
"I'm not sure that's her, but I saw a woman dragged by two men. They went there," wanita yang lain menunjuk sebuah penginapan yang tak jauh dari tempat Seokjin berdiri.
Tanpa menunggu lama lagi, Seokjin berterimakasih lalu berlari menuju tempat yang ia curigai, Joohyun ada di sana. Seokjin hanya berharap Joohyun baik-baik saja.
*
"Argh!" tubuh mungil Joohyun menghantam dinding. Ia di dorong dengan kasar oleh dua pria yang membawanya.
Joohyun mulai panik dan ketakutan. Kedua pria itu terlihat bernafsu. Salah, ia salah keluar di malam hari, di tempat asing tanpa orang yang ia kenal. Seokjin. Ya, hanya ada Seokjin di sini bersamanya dan ia menyesal telah berlagak mampu melakukan segala hal sendiri.
"Please, let me go," Joohyun mengatupkan kedua tangannya. Berharap mereka mau mengerti dan melepaskan.
Tubuhnya gemetar. Kakinya terasa perih karena diseret oleh kedua pria tersebut. Penginapannya sepi. Joohyun tak tau harus meminta tolong pada siapa lagi. Ia melirik di meja ada sebuah gunting. Entah mengapa di atas sana ada gunting. Dengan cepat, Joohyun meraih gunting tersebut dan melukai lengan salah satu pria yang membawanya.
Brak
Joohyun terkejut karena pria itu menggebrak meja dan mengucapkan kata yang tak Joohyun mengerti. Dengan kasar pria yang lain menarik dress Joohyun hingga bagian lengan dressnya robek. Joohyun menutup bagian atas pakiannya itu dengan kedua lengannya. Ia ketakutan. Satu tarikan lagi, ia bisa saja memperlihatkan tubuhnya pada orang-orang asing tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTLESS [JINRENE Ver]√
FanfictionKisah perjodohan si kaya dan miskin memang sudah sering terjadi. Pria dan Wanita yang tidak saling mencintai, dipertemukan dalam keadaan yang membuat mereka saling membenci. Mengarungi bahtera rumah tangga yang tentu tidak mudah. Panas selalu membar...