27

1.2K 169 29
                                    

21 Maret 2021

Seokjin merasa kenyang. Ia bahkan baru meminum sepertiga cola yang ada. Belum makan apapun. Akan tetapi, melihat Bae Joohyun makan, ia benar-benar kenyang. Tiga buah burger sudah lolos  ke perut ibu hamil itu. Biasanya Bae Joohyun sangat menjaga apa yang ia makan. Bisa makan berbagai macam makanan, tapi porsi tetap tidak berlebihan. Sekarang? Sungguh sangat tidak disangka.

"Itu," Joohyun memasukkan sedotan ke mulutnya. Pipinya menggembung karena penuh dengan burger yang belum ditelan. Akan tetapi, matanya melirik burger milik Seokjin yang masih utuh. "Kau tak makan?"

"Aku mendadak tidak lapar. Bahkan cola ini saja tak bisa aku habiskan."

"Buat aku," Joohyun berniat mengambil burger yang terletak di depan Seokjin.

Seokjin memukul pelan tangan Joohyun.

"Kau pelit huh!"

"Kau mau perutmu meledak? Kau sudah habis banyak Bae Joohyun. Sudah."

"Tapi sayang kalau tidak dimakan. Perutku masih muat menampung satu burger lagi."

"Dibungkus. Dimakan di rumah. Setidaknya biarkan tiga burger yang kau makan itu benar-benar masuk lambung dulu."

Joohyun mencebikkan bibirnya. Ia benar-benar kesal dengan sikap Seokjin. "Makanan penutup?"

Seokjin menggelengkan kepala. "Nanti di rumah."

"Kau membuatku kesal."

"Aku tidak peduli."

Joohyun mengalihkan perhatian sembari kembali meminum cola yang baru habis setengah gelas.

Seokjin meraih ponsel dan mengecek beberapa pesan dari sekertarisnya. Ada hal yang harus ia sampaikan di rapat besok bersama dengan mertuanya. Lagi-lagi Seokjin melirik apa yang dilakukan oleh istrinya. Wanita cantik itu kembali menggerutu setelah mengecek ponselnya. Seokjin hanya bisa menggelengkan kepala.

"Kim Seokjin?"

Suara lembut seorang wanita mengalihkan perhatian suami istri itu. Wanita berparas cantik dengan rambut panjangnya terlihat menyapa. Iris mata coklat begitu cerah dan memancarkan kepolosan.

"Hmm?" Seokjin terlihat sedikit bingung.

"Aku Ara. Go Ara. Teman sekelasmu dulu. Kau lupa?"

Seokjin akhirnya berdiri karena ia sedikit mengingat kenangan semasa SMA. Ia dan Go Ara berada di peringkat satu dan dua secara bergantian. Sempat diharapkan menjadi pasangan oleh anak-anak satu kelas. Namun baik Seokjin dan Ara enggan memikirkan asmara dan fokus pada belajar.

"Maaf aku sempat lupa," ucap Seokjin. Ia menjabat tangan Go Ara.

Ara tertawa. "Aku sudah menduga. Kau si cuek mana mungkin mengenalku. Tapi syukurlah, kita bertahan di dua besar. Jadi, paling tidak kau tidak asing dengan namaku."

"Maaf, aku hanya ingat Yoongi."

"Bagaimana tidak ingat. Kalian begitu dekat dan hanya dia yang bisa mendekatimu. Oh ya, kau bekerja dimana sekarang?"

"Umm... aku bekerja di perusahaan milik mertuaku. Aku general manager di sana. Kau sendiri?"

"Aku seorang perawat dan sebentar lagi aku dikirim untuk misi khusus. Seokjin, ku dengar kau sudah menikah? Aku sempat dengar dari Yoongi. Kau menikah tapi tidak memberi undangan untuk teman-teman?"

Seokjin hanya tersenyum canggung.

"Kau kemari bersama istrimu?" Go Ara mengangguk pada Joohyun yang menatap sinis.

HEARTLESS [JINRENE Ver]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang