Seokjin segera terfokus pada istrinya yang mulai dirundung ketakutan. Ia mengikuti arah pandangan dari Joohyun. Tak ada siapapun. Joohyun segera berdiri dan berlari meninggalkan ruangan tersebut. Mau tak mau, Seokjin segera menyusulnya.
"Bae Joohyun tunggu!"
Joohyun yang gemetar berbalik. Mereka sudah berada di bagian luar gedung. Joohyun benar-benar berlari sangat cepat seperti ingin menghindari sesuatu.
"Ada apa?" Tanya Seokjin ditengah ia sedang berusaha menetralkan nafasnya.
"Kita harus pergi. kita harus pulang. Aku tak mau disini!!!"
"Okey, okey. Kita pulang. Tapi tenanglah. Jangan begini."
"Pulang sekarang!!!!" seru Joohyun.
Seokjin melepaskan jas yang ia kenakan lalu ia tutupkan di atas kepala Joohyun. Setelah itu, ia membawa Joohyun ke pelukannya dan menuntun wanita itu ke mobil.
Ia lalu pergi tanpa menunggu lebih lama lagi berada di tempat itu.
'Sebenarnya, kau kenapa? Sebelumnya kau baik-baik saja...'
*HEARTLESS*
Seungwan tergesa-gesa keluar dari toilet. Ia merasa tak enak jika Seokjin, Joohyun serta suaminya sendiri menunggu terlalu lama. Setelah membuang tissue yang ia gunakan ke tempat sampah, ia bergegas untuk keluar. Suara berisik terdengar. Seungwan mengerutkan keningnya karena mendengar suara itu.
"Cari dia di seluruh sudut tempat ini."
Suara itu membuat Seungwan semakin membulatkan mata. Ia buru-buru membuka pintu.
"Papa..."
Seungwan benar-benar melihat sosok yang ia kenal. Mengenakan kemeja berwarna putih yang di bagian lengan digulung sebatas siku. Sosok yang terlihat sangat tampan dan maskulin di usia yang tak lagi muda. Bae Hyunbin.
"Seungwan. Kau disini."
"Papa Hyunbin ada apa disini? Itu...," Seungwan menunjuk pada sebuah senjata api yang ada di pinggang Hyunbin.
"Orang yang paling kita hindari ada disini."
Seungwan terkejut. "Joohyun... dia harus pergi dari sini, pa?"
"Tenanglah. Kau nikmati pesta ini bersama suamimu. Joohyun sudah aman. Dia pulang dengan Seokjin. Tadi papa melihat ketika di parkiran. Sekarang kita akan mencari dia. Malam ini harus bisa papa amankan."
"Ba-baik, pa. papa hati-hati."
Seungwan segera pergi meninggalkan area toilet. Ia akan bersikap seperti tak terjadi apa-apa. Ia harus tetap berada di pesta agar tak menimbulkan suatu pertanyaan bagi teman-teman yang lain. Seungwan juga berencana akan membahas ini dengan Sooyoung dan Taehyung setelah pesta.
*HEARTLESS*
Joohyun memasuki rumah dengan membuang tas yang ia bawa. Hal itu membuat seluruh asisten rumah tangganya bertanya-tanya akan apa yang terjadi. Wanita itu bahkan melemparkan high heels yang dikenakan ke sembarang arah.
"AArghh!"
Joohyun merasa ingin mengeluarkan apa yang ada di benaknya. Rasa takut kembali datang, tapi rasa benci ingin lebih dari mencaci juga muncul. Joohyun bingung apa yang harus ia lakukan.
Seokjin berjalan sedikit sempoyongan dan hanya melihat Joohyun dengan tatapan tak bisa di artikan. Ada rasa yang tak bisa Seokjin tafsirkan. Ia lalu berjalan terburu-buru menuju kamarnya. Melewati Joohyun begitu saja.
"Seokjin!" seru Joohyun. Ia melihat Seokjin yang melewatinya tanpa bertanya perihal keadaannya. Tak terima karena tak dianggap, juga rasa takut yang menyeruak, membuat Joohyun tanpa berpikir panjang mengekori Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTLESS [JINRENE Ver]√
FanficKisah perjodohan si kaya dan miskin memang sudah sering terjadi. Pria dan Wanita yang tidak saling mencintai, dipertemukan dalam keadaan yang membuat mereka saling membenci. Mengarungi bahtera rumah tangga yang tentu tidak mudah. Panas selalu membar...