35

1.2K 174 48
                                    


Nggak sampe 40 . Tenang~~~😂

.

.

.

Kelopak mata yang beberapa jam tertutup itu perlahan terbuka. Matanya belum bisa menangkap bayangan apapun. Ia mengerjapkan matanya perlahan-lahan. Sedikit demi sedikit bayangan di sekitar mulai jelas. Sebuah langit-langit ruangan berwarna biru langit. Terlihat damai.

"Eung?"

Tertegun karena tangannya terasa berat. Tertahan oleh sesuatu. Tanpa ragu, ia menoleh. Kim Seokjin.

Prianya tertidur. Tangannya digenggam erat.

'Apa kau takut aku akan lari? Jawabannya aku tak akan pernah lari.'

"Sshh.."

Tangan yang tak digenggam reflek menyentuh permukaan perut. Seperti ada yang menghalangi tangannya menyentuh perutnya sendirii secara langsung.

'Perutku...'

"Sudah bangun?" Suara serak Seokjin membuyarkan pikirannya. Ia menoleh pada Kim Seokjin.

Seokjin mengusap wajah istrinya lalu tersenyum. "Terimakasih kado terindah untukku."

"Kado?"

"Bayi kita. Kau telah melahirkannya ke dunia ini. Kau wanita hebat."

'Kau wanita hebat sayang...'

Pujian untuknya. Ucapan Kim Seokjin membuat air matanya lolos.

Seokjin dibuat terkejut ketika sang istri menggenggam tangannya dengan erat. "Berjanjilah," lirihnya. Suaranya masih belum bisa dikeluarkan secara lantang.

"Untuk apa?"

"Berjanjilah untuk tidak mengabaikanku. Berjanjilah untuk tidak menjauhiku, meniggalkanku."

Apa maksud perkataan Bae Joohyun?

"Aku tidak mau perhatianmu hanya pada anak itu. Aku tidak mau setelah aku mempertahankannya, kau hanya fokus padanya setelah ia lahir."

"Bae Joohyun, bahkan jahitamu belum kering tapi pemikiranmu sudah sejauh itu?" Kim Seokjin sungguh heran.

Joohyun terdiam. Ia memalingkan wajahnya dari Kim Seokjin.

Seokjin berdiri dari duduknya. Ia membungkuk mendekatkan wajahnya pada wajah Joohyun. Tangannya mennyibakkan surai rambut kecoklatan milik Joohyun. Ia lalu mendekat pada telinga istrinya.

"Anakku segalanya. Tak ada yang bisa menggantikan kehadirannya. Aku akann memberikan segalanya untuk anakku. Lalu istriku... dia memiliki tempat tersendiri di hatiku. Tak peduli awal aku bertemu dengannya, tak peduli bagaimana kami bersanding, tapi aku sadar. Aku memberikan tempat tersendiri di hatiku. Tak bisa diganti maupun tergantikan oleh apapun juga siapapun."

Seokjin masih belum beranjak. Joohyun sudah menitikkan air mata. Sudah tak terhitung lagi di pendengaran Joohyun. Ucapan demi ucapan menenangkan ala Kim Seokjin. Ucapan-ucapan itu mampu membuat hatinya bergetar. Si tak punya hati, akhirnya bisa merasakan getaran-getaran asing yang membuatnya seringkali dilands rasa gelisah.

HEARTLESS [JINRENE Ver]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang