13

1.2K 162 15
                                    

Taehyung memasuki rumah besar milik sahabatnya dipandu oleh Jisoo. Di tangan Taehyung terdapat sebuah paper bag yang sengaja ia bawa untuk Bae Joohyun. Satu per satu anak tangga dinaiki, Taehyung akhirnya tiba di depan dua daun pintu yang tertutup rapat. Jisoo tersenyum pada dua asisten yang berjaga di depan pintu. Lalu, ia berbalik menoleh pada Taehyung.

"Kak, tadi kakak sedang dalam pengaruh obat penenang. Hanya untuk antisipasi."

Taehyung mengangguk mendengarkan penjelasan dari Jisoo. "Ji, masuk yuk," ujar Taehyung. Ia sadar meski ia adalah sahabat dari Joohyun, akan tetapi mereka berdua sama-sama sudah berkeluarga. Tidak pantas hanya berdua di dalam ruang yang tertutup, terlebih di kamar.

Jisoo paham akan maksud Taehyung. Ia lalu mendorong pintu agar terbuka. "Ayo, kak."

Taehyung mengekori Jisoo dan melihat Joohyun sudah duduk bersandar di tempat tidurnya. Wajahnya pucat dengan tatapan terlihat kosong.

"Kim Joohyun!" seru Taehyung lalu melompat ke tepi tempat tidur. Menjatuhkan tubuhnya yang ia buat seringan mungkin pada permukaan yang empuk itu.

Joohyun mendengus kesal.

Taehyung terkekeh melihat ekspresi Joohyun, sementara Jisoo berbincang dengan salah satu asisten rumah tangga untuk mengambilkan minuman dan camilan untuk Taehyung.

"Kau sudah sehat?"

Joohyun enggan menjawab.

"Oh belum. Benar berarti firasat istri tercinta terkasih dan tersayangku... Kim Sooyoung."

"Berlebihan sekali, Tae. Jangan asal menyimpulkan," kesal Joohyun, tapi suaranya masih terdengar lemah.

"Salah sendiri ada pertanyaan tapi diabaikan. Di mataku, kau terlihat sangat kacau. Biasanya pulang dari bulan madu itu senang, happy, berbunga-bunga hatinya. Eh, sahabatku ini unik sekali. Malah sakit. Tunggu..."

Jisoo dan Joohyun menunggu kelanjutan perkataan Taehyung dengan ekspresi sangat ingin tau.

"Bulan madu... pingsan? Sakit? Apa suamimu tak memberi istirahat sampai kau jadi lemah? Berapa lama gulat kalian sampai kau selemah ini Bae?"

"Sialan Kim Taehyung!" kesal Joohyun lalu melemparkan bantal di sebelahnya pada Taehyung.

Jisoo tak bisa tertawa secara leluasa, akan tetapi, ia tetap tersenyum lebar karena melihat perilaku Taehyung.

"Bagaimana keadaanmu sekarang? Kau tau, istriku begitu bawel. Menerorku hanya untuk memastikan aku mampir kemari. Sekarang, kita foto dulu untuk bukti."

"Video call?" Jisoo mencoba mengusulkan.

"Jangan Ji, dia sedang belajar membuat kue untuk dibawa kemari besok. Biarkan dia fokus. Itu sebabnya dia memintaku kemari lebih dulu untuk memastikan keadaan nyonya Kim ini."

"Kim Taehyung! Hissh," desis Joohyun.

Lagi-lagi Taehyung tertawa. "Bae, bagaimana sekarang? Lebih baik?"

Joohyun mengangguk. Memang, ia merasa sedikit lebih baik meski pikirannya masih melayang entah kemana.

"Apa yang kau pikirkan?" Taehyung seperti bisa menebak apa yang ada dalam pikiran Joohyun.

Joohyun hanya menghela nafas. Ia merasa tak ingin menceritakan apapun pada Taehyung.

"Eh?" Taehyung terkejut ketika melirik sebuah kalender yang berada di meja sebelah tempat tidur Joohyun. "Kau tidak pernah berpikiran tentang ini tapi kau melingkari kalender? Masa subur? Hari ini kau ingin melakukannya?"

Joohyun mendesis kesal. Hari ini, tepat tanggal yang ia lingkari. Ia selalu melingkari masa suburnya karena ingin terlihat normal meski ia tak menyukai hal-hal yang berkaitan dengan itu.

HEARTLESS [JINRENE Ver]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang