Chapter 13

8.5K 591 23
                                    

Sebelum baca
Mari vote dulu dan komen yaaa!!
Jangan jadi silent reader!🔪

Waktu dan tempat dipersilahkan

.....

Chapter 13

Pagi-pagi buta mobil Raka sudah bertengger manis di depan rumah Airin, pukul enam pagi kala Airin membuka mata, ia melihat Raka sudah tersenyum dihadapannya yang baru saja bangun, Raka sudah lengkap dengan seragam Cakrawala dalam artian lengkap versi lelaki itu tentunya. Menjemput gadisnya untuk berangkat bersama. Itu terlihat sangat aneh dan menyebalkan secara bersamaan.

"Stop!" Seru Airin menginstruksi, alhasil Raka yang sedang fokus menyetir me-rem mendadak mobilnya, berhenti di dekat sekolah yang jaraknya hanya tersisa beberapa meter lagi.

"Gue turun disini" tegas Airin. Raka hendak memprotes tapi Airin segera membekap mulut Raka.

"Kwenapwa?" Tanya Raka.

Airin melepas bekapannya, menghadap Raka dan siap untuk berbicara.

"Gue gak mau semua orang tahu kalo kita pacaran" jelasnya.

"Gak terima penolakan atau jendela gue kunci" ancam Airin. Merapikan rambut hingga seragamnya sebelum turun.

Raka berdecak. "Emng kalau orang-orang tahu kenapa?"

Airin berpikir sejenak, kenapa?
Dan setelah dipikir-pikir memang tidak ada alasan khusus, hanya saja Airin sedikit merasa ragu dan was-was.

Akhirnya kata andalan kaum hawa yang ia berikan sebagai jawaban. "Gak papa, cuma belum mau di publish. Ya? Raka Please.."

Raka tidak menjawab, Raka menatap lurus ke depan dan membuka kunci pintu mobil. Menuruti keinginan Airin.

Melihat itu Airin tersenyum manis "Thank you!"

Bergegas turun dari mobil, tapi Raka menahan Airin dengan menarik lengannya. Airin menoleh dengan tatapan yang seolah bertanya "Kenapa lagi?"

Dengan jari telunjuk yang ditaruh di pipi, Raka menjawab tatapan bertanya Airin "Cium"

Detik berikutnya Airin merubah raut wajahnya menjadi datar.

"Brengsek" Airin menutup pintu dengan setengah membanting.

*****


Setelah janjian kemarin untuk membawa bekal ke sekolah atas permintaan, tidak, lebih tepatnya paksaan dari Maudy, alhasil hari ini mereka membawa bekal sehingga menghabiskan waktu istirahat di dalam kelas.

Maudy, gadis kekanakan yang manis bagi Risa dan Airin, yang kadang menyebalkan dan tak jarang membuat keduanya terkena migrain.

"Ada yang bilang lo kemarin di cegat ka Arthur, emang bener?" Maudy si gadis up to date menunggu jawaban dari sahabatnya.

Belum Airin menjawab, Risa melontarkan pertanyaan "Emang iya? Terus dia ngapain lo?"

Airin mengangguk menjawab pertanyaan Maudy.
"Gak di apa-apain sih, cuma di tanya gitu, lagian kayaknya ka Arthur salah paham doang"

"Beneran gak di apa-apain?"

"Gak percaya. Jangan bohong deh, jawab yang jujur" Risa dengan wajah datar dan seriusnya menatap Airin.

AMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang