Chapter 14

8.8K 624 4
                                    

Sudah lama tidak update
Kangen ga?


Chapter 14

"Udah ga bisa di biarin tu kunyuk! Sekarang lo harus ngelawan jangan di antepin mulu" Ujar Lio dengan wajah serius, begitu juga dengan Rasya dan Gara.

Di kediaman keluarga Pratama tepatnya di kamar Gara, sore ini mereka berempat sedang membahas hal yang cukup serius.

"Gue setuju! Dia udah kelewatan" Rasya mendukung saran dari Lio.

"Lo ga salah! Kita semua juga tahu bukan lo pelakunya, Sherin juga ga nyalahin lo atas kejadian itu. Intinya lo ga salah lah"

Gara berdehem siap membuka suara, dimana saran si cowok kulkas itulah yang dinanti diantara mereka.
"Mulai sekarang lo harus lawan, gue sama yang lain siap bantu"

"Nah ini! Tenang bro, gue bakal maju paling depan"

"Maju doang gue juga bisa Panjul"

Di tengah perdebatan tak berfaedah Rasya dan Lio, Raka bergelut dengan pikirannya.
Pada akhirnya Raka mengangguk, yang artinya lelaki itu sudah mengambil keputusan dan menyetujui saran teman-temannya.

"Oke, lo semua bantu gue"

"Sip! Bisa di atur"

"Asik bakal seru nih"

*****

Airin tengah begadang mengerjakan PR menghentikan kegiatannya saat dering ponsel berbunyi menandakan panggilan masuk,

Sinting is calling...

Airin berdecak malas setelahnya. Mengabaikan panggilan tersebut, mengubah ponselnya menjadi mode hening. Gadis itu beralih pada aplikasi chat, membuka kontak dengan nama Dimas. Iya, dia lelaki yang menyatakan perasaannya pada Airim beberapa hari lalu.

Dimas
Lo beneran pacaran sama Raka Rin?

Jawab dong cantik

Iya

Gue keduluan

Mana kecolongannya sama Raka lagi

Baik-baik deh kalian

Jangan langgeng langgeng! Gue nungguin lo

Diem deh buaya
Gue tau ya Dim kalo cewek lo banyak

Oiya, doain biar sampe pelaminan
HAHAHA

Terkikik geli membaca pesan yang ia tulis. Pelaminan apanya.

Airin melihat story teman-teman sekontaknya, melupakan tugas yang tadi sempat ingin dikerjakan. Memang selalu seperti itu jika sudah menggenggam benda persegi ini.
Kalian juga kan? Ayo cepat ngaku!

Sementara Raka terus menerus menelpon, men-spam Airin dengan segala perintahnya. Pada pesan terakhir Airin buru-buru membalasnya.

Sinting
Angkat atau gue kerumah lo

AMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang