Chapter 09

10.4K 727 8
                                    

Annyeong!

Happy Reading gaid

*****

Chapter 09

Seolah Dunia milik berdua dan yang lain cuma ngontrak cowok itu merengek. "Elus.."

"Munaroh bang Ocit datang prepet prepet prepet~!" Dengan yel-yel Lio masuk bersama Rasya menghentikan pergerakan Airin yang hendak mengelus rambut Raka.

Diam-diam Airin merasa lega.

Fika menghela nafas jengah dan mendelik pada dua monyet yang baru saja menginjakan kakinya di ruangan.

"Buset ini kita kaga di sambut pake terompet sama karpet merah?"

"Diem-diem lo berdua! Kerjaan gue lagi numpuk nih"

"Eh ada ka Fik, gue kira patung Panthouse pindah"

Mengabaikan Lio, Rasya beralih pada Airin. "Ay, betah juga lo"

Raka mengernyit, matanya memicing tidak paham maksud Rasya. "ay?" Tanyanya.

Dengan wajah polos dan menyebalkan yang terlihat di mata Raka teman brengseknya itu menjawab.
"Ay.. Airin"

Raka mendengus tidak suka dengan panggilan yang Rasya berikan "Panggil yang lengkap!" dengan suara naik satu oktaf cowok itu memerintah.

"Si goblok. Pake ganjen sama cewek temen sendiri"

"Raka punya pacar sensitip kaya kucing baru punya anak"

"Seratus buat Lo!" Lio mengacungkan dua jempol.

"Ck! Ganggu lo semua"

"Iye-iye ni kita gak ganggu. Mabar yok"

Airin memutar kepalanya kembali menghadap Raka, keduanya bersitatap. Raka dengan pandangan yang kembali melunak menuntut. "Elus.."

Airin menengok para penghuni di belakangnya yang tengah sibuk lalu kembali menatap Raka, gadis itu mencondongkan wajahnya mendekat dan berbisik "Lo kenapa aneh gini sih?"

"Gue aneh? Gak tuh" katanya ikut berbisik. Raut wajahnya seketika datar, Raka menunjuk dirinya sendiri seraya menggeleng.

"Lo aneh. Tadi siang marah-marah, sekarang sok-sokan manja. Raka Grahadiaz, manja? Itu bukan lo banget."

"Lo ngomong gitu karena lo belum tahu Raka Grahadiaz yang sebenarnya, right? Lagian lo itu pacar gue"

"Gue bukan pacar lo"

"Yang penting bagi gue lo milik gue"

"Apaan sih! Kalo tau gini jadinya gue ogah bantuin lo yang di tusuk pisau sama begal!"

"Bukan begal. Kalo begal sama gue juga tunduk" ralatnya

"Mau itu begal, gengster atau apalah yang katanya tunduk sama lo, buktinya apa? Orang lo aja dibikin bonyok sampe baring disini."

"Gue sengaja gak ngelawan, jadi gue bonyok"

"Cih mana ada orang yang di pukulin sengaja gak ngelawan"

"Gue."

"Ya kenapa gak ngelawan? Ngaku aja kali kalo  malem itu lo kalah"

"Anggep aja itu penebusan dosa gue"

"Penebusan dosa?"

"Ck! Lo bawel. Elus rambut gue"

Airin mendengus malas tetapi menurut, mengelus rambut hitam pekat milik Raka.

AMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang