Biasain vote dulu yuk!
Biar saya making semangat buat up AMOUR
Abis itu
Langsung aja cuzz baca*****
Chapter 04
Deka fokus mengendarai mobilnya dengan sesekali menoleh pada gadis itu yang tengah melamun.
Sebenarnya Airin merasa tidak enak dengan Deka yang sampai harus mengantarnya pulang, tapi kalau dipikir-pikir lagi, malam-malam begini ia juga takut untuk pulang dengan kendaraan umum atau ojol. Apalagi jika mengingat kejadian beberapa jam yang lalu, sungguh sangat mengerikan pikirnya.
Deka berdehem untuk sekedar mencairkan suasana yang ia rasa canggung.
Airin menoleh, tatapannya bertemu dengan manik milik Deka lalu keduanya tersenyum canggung, mengingat mereka baru kenal beberapa menit yang lalu.
"Lo kenal deket sama sepupu gue?"
"E-enggak. Cuma kenal aja gak ada deketnya, tapi gue gak yakin Raka kenal sama gue. Lagian di sekolah gue mana ada yang gak kenal sama sepupu lo itu" jelasnya mengenai Raka.
Jika Airin pikir memang benar kan Raka belum tentu mengenal atau mengingatnya walaupun mereka satu sekolah, karena seingat Airin selain kejadian buruk di kantin tak ada momen lain yang melibatkan keduanya untuk saling berkenalan.
"Oh.. Jadi sepupu gue seterkenal itu ya.." gumam Deka, cowok itu tetap menoleh sebentar menatap Airin dengan menaikan satu alisnya lalu fokus menyetir kembali.
Tak sengaja Airin membandingkan Raka dan Deka yang memiliki sifat bertolak belakang.
Melihat raut Deka yang teduh dan nada bicara yang terkesan santai, Airin merasa lega. Setidaknya Deka tak membuat ia gemetar ditempat seperti Raka. Aura yang dipancarkan keduanya sangat berbeda.
"Banget kali! Udah kaya idolanya Cakrawala"
Deka terkekeh, menanggapi Airin yang excited.
"Lo gak sekolah di Cakrawala ya Ka?"
"Gue sekolah di sana"
"Emang?"
Deka mengangguk, tatapannya fokus kedepan "Masa lo gak tau sih? Payah banget!"
"Eh beneran kok gue gatau sih?"
"Sekarang si belum, gatau besok"
"Ish!! gue kira lo beneran sekolah di Cakrawala"
"Eh bentar-berarti lo mau pindah kesana ni?"
"Hhaha gatau, nanti pesona Raka kalah sama pesona gue lagi"
"Cih! Pede banget" Airin berdecih Deka ternyata punya kepercayaan diri yang melebihi batas.
"Udah sampe"
"Eh?" memperhatikan sekeliling lewat kaca mobil, memang benar ia sudah tiba di komplek rumahnya, tapi rumah Airin masih berjarak 3 rumah lagi didepan
"Maju lagi Dek, rumah gue yang pager item tuh"
"Okeh! cepet juga lo nyetir"
"Mau lama-lama lo sama gue?"
Airin hiperbola.
"Gue turun ya, Thanks tebenganya, semoga sepupu lo cepet sembuh"
"Aamiin. Thanks juga udah nolongin Raka!"
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOUR
Teen FictionAmour || by: @binarly Airin terkejut saat ingin pulang ke rumah ia melihat seorang pemuda tengah dipukuli secara membabi buta dan lagi pemuda berpakaian serba hitam itu mengeluarkan pisau yang mengkilap diantara gelapnya malam yang dikelilingi oleh...