3

1.5K 122 4
                                    


Hari telah pagi cahaya telah menerangi sebuah ruangan itu menganggu tidur seorang didalamnya.

"EmMm"

Helaan nafasnya menandakan ia telah terbangun.

Senyum tipis terbit dibibirnya setelah melihat wanita yang ada dalam dekapannya dikecupnya kedua pipi wanita itu berulang.

"Bangunlah"

Katanya seraya masih mencium wanita itu dan tidak butuh waktu lama akhirnya terbangun.

Terlihat wanita itu membuka mata melirik ke lelaki itu samar-samar warna merah muda menghiasi wajahnya karena malu akan menyadari apa yang diperbuat lelaki itu padanya.

"Bisakah berhenti memelukku?" kata sang wanita itu dalam hati.

"Tak bisa Lili aku ingin seperti ini dulu"
Ucap lelaki membenamkan wajahnya dicekuk leher wanita.

"Tapi  aku kurang nyaman dengan posisi ini" sahutnya lirih.

"Kau tak menyukainya??"

"Bukan seperti itu maksudnya tapi kau membuatku malu"
ucapnya dengan nada memelas.

"Baiklah aku mengalah"
Lelaki itu melepaskan dekapan perlahan namun berhenti saat lengan itu akan benar-benar terlepas memeluk wanita itu.

"Tapi berikan aku sebuah ciuman"
Katanya meminta.

"Maaf bisakah kamu jangan seperti ini?" sahutnya bertambah malu.

"Seperti ini bagaimana?" tanya lelaki itu.

"Bertingkah yang membuatku malu" jelasnya pelahan.

"Baiklah aku takkan mengobatimu"
Katanya dengan datar.

"Maksudnya?"

"Tidak ada lupakan" sahutnya singkat.

Pov'Lili (on)

Kuliat lelaki itu beranjak dari pembaringan dan keluar bergitu saja kebiasaan pikirku tak sopan.

Hening!!

Setelah lelaki itu menghilang tapi tunggu apa maksudnya mengobatiku dengan meminta sebuah ciuman hubungannya apa??

Atau hanya siasatnya saja tapi bukannya aku tahu namaku setelah dia menciumku apa jika ia selalu melakukan itu aku akan normal kembali.

Ahhh!!!!

Rasanya aku ingin berteriak senyaring mungkin.

Hmmmm aku delima akan situasi ini
Jika itu  benar masa iya aku harus suka rela dia mencium ku bukan karena malu tapi aku takut dipikiir wanita murahan jika dengan muka dicium olehnya walau sebenarnya aku tak bisa bohong kalau akupun menyukai prilakunya itu.

Tapi kalau tidak seperti itu harus bagaimana ohh tuhan aku merasa sangat frustasi.

"Aku akan membantumu membasuh tubuh" kata lelaki itu tiba-tiba.

Sialan mengagetkat saja kapan dia datang kenapa langsung ada di hadapanku saja.

"Hei jawab saya apa mau ku bantu atau tidak kau bau" ujarnya dengan tak perperasaan mengatakan aku bau.

Zaici HuilaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang