14

459 51 3
                                    


Pov'Xing (On)

Ku hembusan nafas berat dari mulutku saat aku merasa kan ketidak berdayaan ini.

Sebelum itu kalian harus tahu siapa aku? Orang-orang mengenalku dengan gelar  jendral didinasti ku dan di panggil jendral Xing.

Aku sudah menjadi jendral sejak usia 18 tahun dan sekarang 22 tahun, di usiaku sekarang aku sudah menikah tapi tidak tahu dimana istriku ia menghilang sejak hari pernikahan kami dan itu semua karna kebodohan kedua selir tak tahu malu itu.

Sungguh aku tak pernah menganggap mereka selirku aku mengakat mereka itu karna terpaksa oleh keadaan.

Walau telah lama menjadi selir ku aku tak pernah ingin menyentuh sama sekali.

Dan yang kucintai hanya satu dan itu banyak orang tahu sebab aku tak pernah sembunyi-sembunyi dalam menjalin hubungan dengan istriku sekarang.
Satu tahun sejak pernikahan kami itu berarti dia telah menghilang satu tahun pula.

Resah aku takut ada hal berbahaya terjadi dengan nya, aku sudah mengeluarkan seluruh kemampuanku hingga memggunakan gelarku untuk mencari tapi sampai sekarang rasanya sia-sia.

Dan semua amarahku selalu ku lampiaskan dengan orang-orang yang kupikir berpotensi untuk itu.

Senyum pun rasanya tak mampu tercetak manis dibibir  dikehidupanku sekarang, istriku dimana kamu?

Jika kamu kembali dan meminta menjadi satu-satunya pendampingku dengan senang hati aku bakal mengabulkan.

Tuhan rasanya aku tak mampu menahan beban kepergiannya tapi mau bagaimana pun aku seorang jendral jadi harus melakukan tugasku melatih prajurit dan menjaga keamanan dinasti ini.

Andai saja waktu bisa kuputar kembali maka aku akan bersikeras membantah pengangkatan selir bagaimana pun kondisinya dan ini semua tidak akan terjadi.

Pov'Xing (Off)

_______________________________________

Dikediaman Ming Hao sepasang suami istri yang tak lain yakni Lili dan Hao sedang bersantai ditaman dengan Lili yang seperti  biasa duduk dipangkuan Hao dengan tubuh bersandar didada bidang suaminya itu.

Terlihat Lili dengan jari mugilnya itu memainkan kedua tangan besar Hao dengan pemikiran sendiri ia tersenyum.

Hao sama sekalu tak keberatan dengan apa yang dilakukan Lili padanya malah ia merasa senang.

Sesekali mengecup kepala Lili yang bersandar kepadanya.

"Hehe" suara tawa pelan terdengar dari bibir Lili menarik perhatian Hao.

"Kenapa kamu tertawa apa ada yang lucu?" tanya Hao merasa heran.

"Tak apa suamiku aku hanya sedang memikirkan suatu hal yang menyenangkan"

Lili megangkat wajahnya memandang hao tersenyum manis melihat raut penasaran Hao " kau ingin tahu"lanjutnya mengangkat alis sedikit genit membuat Hao ikut tersenyum.

"Apa itu?"

"Aku sedang memikirkan masa mendatang tentang kita" ucap Lili berlagak misterius.

"Oh ya?" Hao hanya bisa tersenyum melihat tingkah istrinya itu.

"Ya! Kau tahu aku menghayal sedang bercanda dengan anak kita kelak"

Senyum diwajah Hao seketika langsung luntur menyaksikan perubahan raut wajah suaminya Lili memiliki firasat yang tak baik.

Zaici HuilaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang