Hai!!! Apa kabar semuanya ku harap selalu sehat ya oke aku cuma menyapa aja.
Maaf sebelumnya kalau aku awalnya belaga sok-sok kaya author lain yang harus nunggu vote sesuai target padahal mah sebenarnya karna akunha kurang ide pengem berhenti sayang udah setengah cerita jadi aku bakal putusin untuk tetap up tapi sesuai ide atau keinginan aku aja jadi maaf ya kalau harus nunggu lama tapi aku berharap kalian harus tetap setia.
Jadi dimohon selalu dukungan dan tinggalkan jejakmu yah!
Salam sayang😘
By_hartin
_______________________________________
Seperti permintaan Lili akhirnya dengan susah payah Hao menyajikan hasil masakannya yang terlihat sedikit memprihatikan.
Lili menatap sup yang berwarna agak kecoklatan itu.
"Yakin ini aman? Gak takut aku keracunan gitu?" kata Lili mengedipkan matanya beberapa kali memandang masakan itu.
Jangankan Lili, Hao sendiri ragu dengan masakan perdanannya itu.
"Seperti lebih baik dibuang saja!" kata Hao mengusulkan.
"Tapi aku pengen cobain!!" kata Lili merenggek.
"Ya sudah icip saja lalu buang!"
"Tapi aku lapar!!!" kata Lili mengelus perutnya.
"Lalu kamu ingin bagaimana?" kata Hao merasa serba salah.
"Ku makan ya" kata Lili memelas.
"Ya sudah terserah kamu saja, tapi kalau ada masalah langsung bilang ya" kata Hao memandang Lili.
"Oke!" kata Lili menujukkan jari jempol dan telunjuk melingkar.
Hao hanya mengangguk karna paham maksudnya.
Terlihat Lili makan sangat lahan seakan makanan terenak yang pernah ia makan.
"Seenak itu?" kata Hao membatin.
"Kenapa mau?" kata Lili menyadari tatapan Hao mengangkat sendoknya dan mengarahkan kemulut Hao dan diterima baik oleh Hao yang sedikit penasaran rasa masakannya.
"Hoek!makanan menjijikan lebih baik dibuang!" kata Hao menahan mual meraih mangkok dihadapan Lili.
"Ahhhrg jangan di buang aku masih lapar!!" kata Lili saat mangkuknya sudah berada ditangan Hao.
"Ini tak layak dimakan sayang nanti bayi Kenapa-kenapa bagaimana?" kata Hao membujuk.
"Ta tapi_"
"Tidak perlu pakai tapi! Masih sayang anak kan (Lili menganggukan kepala pasrah) ya sudah kalau begitu" kata Hao tanpa belas kasih membawa mangkuk itu lalu membuangnya dan Lili hanya bisa diam.
Hao kembali duduk disamping Lili yang menunjukkan wajah memelas ingin menangis.
"Aku akan memerintahkan pelayan membawa makanan untukmu" kata Hao tak tega.
"Gak perlu sudah gak nafsu!" kata Lili membuang muka.
"Maaf sayang"
"Hem!"
"Lalu sekarang apa?" kata Hao binggung tak tahu harus apa.
"Gak tahu!"
"Oke lebih baik diam" kata Hao membatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaici Huilai
FantasyJia Li atau di sapa Lili gadis indonesia pencinta novel fantasi , ada saja cerita yang di bacanya tanpa rasa bosan. Lili bisa di bilang ia gadis yang pemalu tapi di balik itu semua tidak ada yang tahu apa saja yang dipikirkannya saat melihat pria t...