23

382 43 0
                                    

Pov'Lili (On)

Setelah kejadian itu  suamiku Hao memperketat keamanan kediaman kami dan peraturan baru ditekan yakni tidak ada orang lain yang boleh memasuki kediaman kami tanpa adanya izin dari suamiku.

Aku gak mau memusingkan hal hal itu karna ku tahu itu semua demi diriku juga dan sebagai istri yang baik aku harus mematuhi keinginan suamiku.

Sekarang, aku baru saja selesai membersihkan diri dibantu oleh suamiku setelah melakukan aktivitas yang menyenangkan dengan nya.

Belakangan ini kami selalu melakukannya setiap ada kesempatan dan hari ini dia sedang tidak berkerja jadi suamiku itu hanya menghabiskan waktu luang bersamaku dan yang paling penting setiap kami melakukan itu bukan aku lagi yang meminta tetapi dia entahlah kok aku ngerasa suamiku jadi mesum yah.

Tapi gak masalahsih soalnya aku juga senang karna merasa dibutuhin olehnya.

Kakiku sejauh ini belum juga ada perkembangan kupikir kalau sudah bersetubuh dengan suamiku ini aku bakal bisa berjalan seperti yang dia katakan saat awal aku siuman dahulu tapi aku tak mau mempertanyakan ini kepada suamiku takutnya dia bakal bersedih atau merasa bersalah dengan ku shh sudahlah.

Aku tersadar dari permikiranku saat aku merasakan dekapan hangat dari belakang yang aku tahu itu pasti adalah Hao.

"Apa yang kamu pikirkan sayang" suaranya mengemma ditelingaku.

"Tidak ada aku hanya menunggu kamu kok sayang" elakku dari pada makin panjang urusan.

"Baiklah"
Kata Hao tak ambil pusing.

Kami berdiam menikmati posisi nyaman ini dan hal ini yang selalu aku sukai darinya walau tak banyak bicara tapi aku tahu betapa sayangnya dia denganku.

Kepalaku bersandar didada bidangnya aku tersenyum kecil saat menyadari detak jantungnya yang terdengar berdetak berirama seperti nyanyia aduhai kok jadi puitis yah.

Pokoknya aku senang lah intinya hehehe.

Oh yah aku sudah tahu identitas orang yang memelukku asal itu aku tahu dari menanyakan dengan paksa kepada suamiku awalnya dia gak mau ngasih tahu sama sekali.

Yang bikin aku binggung kenapa dia manggil aku istrinya sedangkan akukan istrinya Hao dasar itu orang aneh bener dah.

Kata suamiku pria itu jendral dari kekaisaran Yu dan jendral itu ada disini untuk mencari keberadaan istrinya.

Tapi loh yah kok aku yang dipeluknya masa iya diberpikir aku istrinya kan gak bener ini namanya.

Apa aku bukan hanya menjelajahi waktu tapi juga jiwaku mengisi kekosongan tubuh seseorang yang meninggal seperti cerita  novel yang pernah aku baca.

Engak itu gak mungkin jelas jelas ini tubuhku wajahku ini juga udah dari sananya kaya gini terus kenapa coba apa karna wajahku mirip istrinya yah ah masasih.

Ihh aku binggung sendiri kan jadinya kalau dipikirin ini gak bakal ada habisnya.

"Sayang hei!"

"Ah ya" jawabku ngelagapan ketahuan sedang melamun.

"Kamu sedang memikirkan apa sebenarnya? Jangan bilang kamu memikirkan jendral pengecut itu yah? Hei jawab aku! Jangan buat aku marah dengan berpikir yang tidak tidak" kata Hao beruntutan tak memberi aku kesempatan bicara.

"Ihhh dengerin aku dulu napa sih?" kataku kesal menyubit lengannya dengan gemas.

"Dengarkan apa? Awas saja jika itu yang kamu lakukan akan aku hukum" kata Hao mengancamku dasar nih laki bisanya ngancam mulu deh.

Zaici HuilaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang