16

432 47 2
                                    

Pov'Lili (On)

Hari ini adalah hari yang sekian kalinya aku duduk sendiri dikamar tanpa Hao entahlah dia ada dimana sejak aku terbangun aku hanya seorang diri dan hanya ada tiga pelayan yang membantuku mandi.

Ya tiga karna aku masih belum bisa berjalan walau sejauh ini kakiku sudah mulai bisa digerakkan tapi nyatanya aku masih belum memiliki tenaga untuk berdiri seakan kakiku tak memiliki tulang.

Jujur aku merasa sangat kesepian setiap ditinggal Hao dikamar aku tahu dia bukan orang yang punya waktu luang walau suamiku itu bukan pejabat dikekaisaran dinasti ini tapi tetap saja dia itu orang yang sangat sibuk.

Entah dalam berniaga atau apapun itu, aku pun mulai belajar untuk membiasa kan diri karna mau tak mau dia adalah orang yang sangat berpengaruh.

Aku dan Hao sekarang mulai saling terbuka dan akupun tahu megapa dan ada apa dikediaman ini.

Tentang masa laluku?

Aku tak mau terlalu diambil pusing walau terkadang aku merindukan kedua orang tuaku tapi mau dikata apapaun semua ini sudah terjadi dan akhirnya aku hanya mampu menjalani.

Aku ingat semua hal tentang siapa aku dan keluargaku tapi aku masih sedikit canggung dengan keadaan tempat tinggalku sekarang dan kebiasaan orang zaman ini.

Tapi sudahlah cukup jalani saja.

Dan masalahnya aku sekarang lagi lagi merindukan suamiku kemana dia matahari sudah mulai diatas kepala tapi aku belum sama sekali tahu apa kabarnya.

Saat aku bertanya kepada pelayanpun mereka hanya mengatakan tuannya sedang ada urusan penting.

Tarik nafas hembuskan

"Huuuh"

Aku mengambil kanvas yang ada dijangkauan ku dan pena bertinta tipis yang ku dapat dari menyuruh pelayan tadi.

Dan aku mulai mengambar mengisi kekosongan dengan salah satu hobi ku dikehidupan sebelumnya.

Pov'lili (Off)

_______________________________________

Ditempat lain Hao sedang duduk berdua dengan Mo untuk membicarakan suatu hal yang belum selesai dibicarakan karna sebelumnya Hao terbawa emosi dan mengusir Mo.

"Emm" Mo masih merasa sedikit gugup berhadapan dengan Hao walau merasa dekat tapi tetap saja hal yang dibicarakan ini bukan hal main main Mo sangat tahu peragai Hao seperti apa dan tidak akan mudah tepengaruh walau itu bertentangan dengan kekaisaran sekalipun.

"Katakan" suara dingin Hao terdengar membuat suasana yang suram menjadi sangat tercekam.

Gluk

Menelan ludahpun terasa sulit.

Mo memcoba tenang dan mulai berbicara perlahan.

"Kau tahu kaisar memiliki beberapa pangeran dan putri dikekaisaran?"

Hao mencoba diam mendengar Mo walau didalam hatikan sangat ingin marah.

Melihat tak ada tanggapan Mo melanjutkan perkataanya "beberapa putri kaisar telah menikah hanya putri Faxuan dan putri Niang Fe'i saja yang belum menikah dan dalam waktu dekat ini putri Faxuan akan menikah namun terhalang dengan putri Niang Fe'i yang tak terima dilangkahi lagi" jelas Mo.

Dengan wajah datar Hao berkata "Lalu?"

"Putri Fe'i akan mengijinkan dilangkahi bila dia kelak dinikahi olehmu"

Zaici HuilaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang