Hao meletakkan Lili dengan hati-hati di bak pemandian yang besar setelah membuka seluruh kain yang melekat pada tubuh istrinya itu.
Wajah memerah malu-malu Lili terlihat jelas Hao tersenyum gemas.
"Sayang!"
Suara Lili terdengar merdu ditelinga Hao membuat darahnya berdesir karna memikirkan hal tentang hubungan suami istri.
"Ya" Hao mengusap pelan pipi istri nya dengan penuh kasih.
"Kamu mau ikut bergabung" seakan tak malu Lili bertanya tanpa beban begitu saja.
"Sudah kamu jangan membuat ku berpikir yang tidak-tidak aku takut tak bisa menahan lagi" ucap Hao pandangan sayu, mau bagaimana pun ia menahan Hao tetaplah pria normal untuk itu ia sekuat tenaga agar pertahannya tidak runtuh.
Lili tahu Hao sangat tersiksa hingga telinga suaminya itupun terlihat memerah.
"Lakukan saja tak apa"
Bujuk Lili mengenggam mesrah tangan suaminya itu."Tapi!_
" tak apa sungguh " ujar Lili memotong perkataan Hao yang terlihat sangat ragu.
Hao memandang Lili dihembuskan nafasnya berat "sudah diamlah jangan merayuku lagi aku akan memandikanmu" tolak Hao halus tak ingin menyakiti Lili.
Lili tahu kalau Hao sangat ingin tapi keras kepala menolak takut menyakiti Lili padahal Lili beranggapan itu tidak akan menyakiti nya meskipun ia tahu bila awal melakukan hubungan intim itu akan terasa sakit tapikan cepat atau lambat itu akan terjadi.
Sudahlah lebih baik menjadi istri yang patuh tak ingin membuat Hao marah lagi pikirnya.
Lili hanya mampu diam memejamkan mata saat merasa Hao mengusap wajahnya dengan air.
Tangan Hao turun kebahunya sungguh rasanya merinding merasa tangan besar itu membersihkan dengan mejelahi tubuhnya.
"Eamm" hembusan menahan suara dari Lili itu terdengar.
"Istriku" seru Hao dengan mata yang berkabut.
Lili membuka matanya perlahan terlihat wajah suami nya yang memerah hingga teliga itu ditambah lagi suara serak nya ia sudah tahu apa yang terjadi kepala suami nya itu.
Lili hanya diam ingin melihat sampai mana suaminya bertahan berlama-lama.
Setelah membantu Lili mandi Hao pun membantu mengeringkan dan memakaikan Lili hanfu nya.
Hao mengendong dan meletakkan Lili di tempat tidur lagi.
"Istriku"
Suara Hao normal seperti biasanya ternyata suaminya itu masih bisa menahan hasratnya demi dirinya.
"Iya kenapa?"
Kata Lili terheran-heran melihat Hao seperti ada suatu hal yang sangat penting ingin di bicarakan.
"Apa kamu mau mendengar curahan hatiku?" dengan wajah mengemaskan Hao ,Lili sebagai istri menahan diri agar tidak tertawa takut membuat Hao tersinggung.
"Iya ada apa?" dengan hati-hati Lili bertanya.
"Aku mau tahu sampai mana perkembagan tubuhmu apa kamu sudah mengingat asalmu?"
Deg'
Kenapa Hao harus bertanya tentang itu' kata Lili dalam hati.
Bukan ingin merahasiakan tapi ditakutkan Hao bila diberi tahu malah mengira ia berbohong pikir Lili.
Jadi menurut Lili demi kebaikan ia akan merahasiakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaici Huilai
FantasyJia Li atau di sapa Lili gadis indonesia pencinta novel fantasi , ada saja cerita yang di bacanya tanpa rasa bosan. Lili bisa di bilang ia gadis yang pemalu tapi di balik itu semua tidak ada yang tahu apa saja yang dipikirkannya saat melihat pria t...