26

326 41 0
                                    

Hari berganti.

Pov'Lili (On)

Tidurku terusik oleh suara keributan yang ada diluar kulihat kesamping ternyata Hao sudah tidak ada.

Tubuhku sudah terbalut hanfu tidur pasti Hao yang melakukannya.

Brak

Suara keributan itu makin menjadi ada apa sebenarnya aku sangat penasaran tapi bagaimana aku keluar sedangkan kakiku tidak bisa melangkah.

Lama aku diam memikirkan.

Brak

Pintu kamar terbuka paksa terlihat jendral xing yang waktu itu memeluk ku.

"LANCANG!!!" suara bentakkan Hao terdengar.

Sting

Srettt

Dengan sekali ayunan pedang Hao melukai jendral itu.

"shhttt dia Istri ku jadi biarkan aku masuk!! " kata jendral xing itu menahan perih ditangannya.

"TIDAK AKAN PERNAH"

Brakk

Hao terlihat sangat mengerikan di mata ku saat ini dia benar-benar marah.

Tanpa memberi ampu Hao berkali-kali menendang dan menghadiakan tebasan terhadap jendral xing.

Aku tak kuat melihat itu.

"Suamiku hentikan kau akan membunuhnya bila terus-terusan seperti itu!!" jerit ku pada Hao.

Sejenak Hao menatapku tajam,

Deg

"Kau membelanya?" kata Hao seakan tak percaya.

Aduh bukan begitu maksudku kok jadi runyam sih.

"Tidak sayang! Tolong hentikan!" kataku mencoba menghentikan Hao.

"Haha kau mencintainya kan !! Ayo katakan" kata Hao tertawa paksa.

"Tidak suamiku bukan seperti itu!" elakku dengan cepat.

"BOHONG!!KAMU BOHONG!!" bentak Hao sekali lagi apa yang sebenarnya merasuki pikiran suamiku ini kenapa jadi tempramen sekali.

"KALAU GAK CINTA DIA HARUSNYA KAMU BELA AKU!BUKANNYA DIA"

Brakkk

Lagi dan lagi Hao menendang jendral xing tanpa perasaan, jendral xing terbaring tak berdaya dilantai.

"Cukup suamiku sudah cukup" jerit ku mencoba turun dari tempat tidur namun.

Brukk

"Aauu sakit! Bayiku!" jerit ku kesakitan merasa keram diperut.

Hao terpaku melihat aku terjadi bergegas dia mendekati ku.

"Maaf kan aku sayang maafkan aku!!" mengendongku kembali keranjang "BODOH CEPAT PANGGIL TABIB!!" bentaknya pada seorang pengawal diambang pintu.

"Mana yang sakit?" tanyanya padaku aku hanya menringis kesakitan.

"Maaf ayah bayi!! Maaf kan ayah" ujarnya mengusap perutku dengan pelan dia memelukku mencium perutku beberapa kali.

"Bayi harus kuat!"

"Tuan ini tabib yang anda pinta" ujar salah seorang pengawal.

"Cepat periksa istriku!dan kau (tunjuknya kearah pengawal) seret pria pembawa masalah ini keluar!! Cepat!"bentak Hao tak sabaran sebenarnya sakit diperutku sudah hilang mungkin bayi diperutku hanya sedikit terkejut.

Zaici HuilaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang